60 hari mogok makan, tahanan tewas di penjara Maroko
A
A
A
Sindonews.com - Seorang warga Aljazair akhirnya meninggal dunia setelah dua bulan melakukan aksi mogok makan di penjara Maroko pada Minggu (20/5/2012). Ahmed Ben Miloud mogok makan setelah ia mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari sipir penjara.
Miloud merupakan satu di antara 160 orang tahanan muslim yang melakukan aksi mogok makan. Mereka menuntut perlakuan lebih manusiawi dari sipir penjara di negara Afrika Utara itu. Ia dinyatakan bersalah Desember lalu karena terbukti menggunakan senjata api di depan konsulat Aljazair yang berada di Maroko.
Sayang, usaha Miloud untuk mendapatkan perlakuan lebih baik tidak membuahkan hasil. Ia dilaporkan tewas pada Kamis lalu setelah melakukan aksi mogok makan selama 60 hari. "Sayang sekali, upaya tahanan untuk menyelamatkan hidup mereka gagal. Pihak penjara tidak peduli dengan aksi yang dilakukan oleh para tahanan," ungkap Anas al-Halaoui, juru bicara asosiasi tahanan muslim Maroko seperti diberitakan dalam Abcnews, Senin (21/5/2012)
Saat ini, ada 700 orang tawanan muslim di penjara Maroko. Jumlah mereka meningkat karena pemerintah Maroko mulai bertindak represif setelah aksi pemboman di Casablanca pada 2003. Dalam ledakan bom itu, 41 orang dilaporkan tewas dan puluhan lain mengalami luka-luka.
Miloud merupakan satu di antara 160 orang tahanan muslim yang melakukan aksi mogok makan. Mereka menuntut perlakuan lebih manusiawi dari sipir penjara di negara Afrika Utara itu. Ia dinyatakan bersalah Desember lalu karena terbukti menggunakan senjata api di depan konsulat Aljazair yang berada di Maroko.
Sayang, usaha Miloud untuk mendapatkan perlakuan lebih baik tidak membuahkan hasil. Ia dilaporkan tewas pada Kamis lalu setelah melakukan aksi mogok makan selama 60 hari. "Sayang sekali, upaya tahanan untuk menyelamatkan hidup mereka gagal. Pihak penjara tidak peduli dengan aksi yang dilakukan oleh para tahanan," ungkap Anas al-Halaoui, juru bicara asosiasi tahanan muslim Maroko seperti diberitakan dalam Abcnews, Senin (21/5/2012)
Saat ini, ada 700 orang tawanan muslim di penjara Maroko. Jumlah mereka meningkat karena pemerintah Maroko mulai bertindak represif setelah aksi pemboman di Casablanca pada 2003. Dalam ledakan bom itu, 41 orang dilaporkan tewas dan puluhan lain mengalami luka-luka.
()