Kelelahan, Presiden Myanmar dipaksa istirahat
A
A
A
Sindonews.com - Seorang dokter dari pihak militer mendatangi rumah Presiden Myanmar, Thein Sein di Yangon, untuk mengecek kesehatan. Namun, dokter tersebut menolak memberikan detail mengenai penyakit Sein setelah kunjungan. Ia hanya mengatakan, presiden 67 tersebut harus beristirahat.
The Bellinghamherald, Jumat (18/5/2012), melaporkan, sejumlah pejabat Myanmar mengatakan, presiden merasa tidak enak badan dan ia sedang beristirahat di rumahnya. Para pejabat Myanmar menolak memberitau detail kondisi presiden. Presiden terlalu lelah akibat beban kerjanya yang terlalu berat setelah Myanmar berupaya melakukan transformasi politik.
Thein Sein jugamemiliki riwayat penyakit jantung,. Tahun ini, ia pernah berobat ke Singapura untuk menanam alat pemacu kerja jantung.
Sein mempelopori reformasi politik di Myanmar pada Maret 2011. Sejak saat itu, ia berusaha membanahi Myanmar. Sein telah mendapatkan penghargaan dari masyarakat internasional karena melakukan transisi dari pemerintahn yang militeristik menjadi demokratis. Transformasi membuat berbagai sanksi dijatuhkan kepada Myanmar dilepaskan satu persatu, dan kini sejumlah negara mulai mendekati Myanmar menjalin hubungan ekonomi.
The Bellinghamherald, Jumat (18/5/2012), melaporkan, sejumlah pejabat Myanmar mengatakan, presiden merasa tidak enak badan dan ia sedang beristirahat di rumahnya. Para pejabat Myanmar menolak memberitau detail kondisi presiden. Presiden terlalu lelah akibat beban kerjanya yang terlalu berat setelah Myanmar berupaya melakukan transformasi politik.
Thein Sein jugamemiliki riwayat penyakit jantung,. Tahun ini, ia pernah berobat ke Singapura untuk menanam alat pemacu kerja jantung.
Sein mempelopori reformasi politik di Myanmar pada Maret 2011. Sejak saat itu, ia berusaha membanahi Myanmar. Sein telah mendapatkan penghargaan dari masyarakat internasional karena melakukan transisi dari pemerintahn yang militeristik menjadi demokratis. Transformasi membuat berbagai sanksi dijatuhkan kepada Myanmar dilepaskan satu persatu, dan kini sejumlah negara mulai mendekati Myanmar menjalin hubungan ekonomi.
()