Rusia luncurkan pesawat sipil bermuatan 98 penumpang
A
A
A
Sindonews.com - Perusahaan pembuat pesawat asal Rusia, Sukhoi, hari ini menggelar presentasi untuk pesawat sipil baru mereka, Sukhoi Superjet 100 atau SSJ-100.
Pesawat ini adalah pesawat sipil Sukhoi yang dibuat dengan cara kerja sama dengan berbagai negara untuk merakitnya. Dalam rilis dari Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia kemarin disebutkan, presentasi SSJ- 100 yang digelar hari ini itu bagian dari roadshow yang dilakukan Sukhoi Civil Aircraft di beberapa negara di Asia Tengah dan Selatan.
Selama event di Jakarta, pesawat Rusia itu juga akan melakukan demonstrasi penerbangan. "Presentasi ini bakal dihadiri perwakilan dari Kementerian Perhubungan Indonesia, maskapai terkenal Indonesia, dan pejabat senior dari Kedutaan Besar Rusia di Indonesia," kata Kedutaan Besar Rusia dalam rilis tersebut.
Meski baru dipresentasikan di Indonesia, perusahaan penerbangan PT Sky Aviation dari Indonesia telah menandatangani kontrak pembelian 12 unit pesawat Sukhoi Superjet 100 dengan nilai total USD380, 4 juta pada 16 Agustus 2011.Kesepakatan itu dicapai pada International Aviation and Space Salon MAKS-2011 di Zhukovsky, Moskow.
Sukhoi Superjet 100 adalah pesawat generasi baru yang dirancang dan dibuat Sukhoi Civil Aircraft. Pesawat ini mampu membawa 98 penumpang dan dirancang untuk terbang dengan jarak 3.048- 4.578 km dan kemampuan terbang mencapai ketinggian 12.200 meter. Pesawat ini memulai penerbangan perdana pada Mei 2008. Pesawat ini kali pertama melakukan debutnya pada Le Bourget 2009 Air Show di Prancis.
Pada debutnya itu pesawat ini juga melakukan tes terbang. Penerbangan perdana Sukhoi Superjet 100 di luar maskapai Rusia dilakukan pada 2010 oleh maskapai Armenia, Armavia Airlines.
"Selama penerbangan kru melakukan uji fungsional sistem, perlengkapan, dan mesin pesawat yang mengonfirmasikan karakteristik pesawat dalam jarak operasional," papar Sukhoi Civil Aircraft dalam pernyataan yang dikutip RIA Novosti.
Seri pertama pesawat itu dikirimkan ke Armavia Airlines pada April 2011. Sukhoi Superjet 100 juga digunakan maskapai internasional Rusia, Aeroflot. Sukhoi Superjet 100 mendapatkan Type Certificate by the Russian Certification Authority IAC AR pada Januari 2011 dan sertifikasi EASA pada Februari 2012.
Selain di Indonesia, presentasi Sukhoi Superjet 100 juga digelar di Kazakstan, Pakistan, Myanmar, Laos,dan Vietnam. Sukhoi Superjet 100 adalah pesawat pertama Rusia yang dikembangkan pada masa pasca-Soviet dan menggunakan sejumlah besar komponen asing, termasuk sebuah mesin buatan Prancis.
Pesawat penumpang medium itu dibuat Sukhoi yang bekerja sama dengan beberapa perusahaan penerbangan Amerika Serikat (AS) dan Eropa, termasuk Boeing, Snecma, Thales, Messier Dowty, Liebherr Aerospace,dan Honeywell. Tahun ini Rusia akan mengekspor 100 pesawat SSJ-100.
Menurut CEO United Aircraft Corporation (yang mengawasi pesawat itu) Mikhail Pogsyan, pesawat itu akan dikirim ke Meksiko, Indonesia, dan Laos pada tengah kedua tahun ini.
Sejauh ini baru ada satu pesawat yang diekspor ke luar negeri yaitu ke Armenia. Sementara 10 unit SSJ-100 lainnya akan dikirim ke Aerofot dan Armavia. Sejauh ini Sukhoi telah menerima lebih dari 200 permintaan SSJ-100. (san)
Pesawat ini adalah pesawat sipil Sukhoi yang dibuat dengan cara kerja sama dengan berbagai negara untuk merakitnya. Dalam rilis dari Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia kemarin disebutkan, presentasi SSJ- 100 yang digelar hari ini itu bagian dari roadshow yang dilakukan Sukhoi Civil Aircraft di beberapa negara di Asia Tengah dan Selatan.
Selama event di Jakarta, pesawat Rusia itu juga akan melakukan demonstrasi penerbangan. "Presentasi ini bakal dihadiri perwakilan dari Kementerian Perhubungan Indonesia, maskapai terkenal Indonesia, dan pejabat senior dari Kedutaan Besar Rusia di Indonesia," kata Kedutaan Besar Rusia dalam rilis tersebut.
Meski baru dipresentasikan di Indonesia, perusahaan penerbangan PT Sky Aviation dari Indonesia telah menandatangani kontrak pembelian 12 unit pesawat Sukhoi Superjet 100 dengan nilai total USD380, 4 juta pada 16 Agustus 2011.Kesepakatan itu dicapai pada International Aviation and Space Salon MAKS-2011 di Zhukovsky, Moskow.
Sukhoi Superjet 100 adalah pesawat generasi baru yang dirancang dan dibuat Sukhoi Civil Aircraft. Pesawat ini mampu membawa 98 penumpang dan dirancang untuk terbang dengan jarak 3.048- 4.578 km dan kemampuan terbang mencapai ketinggian 12.200 meter. Pesawat ini memulai penerbangan perdana pada Mei 2008. Pesawat ini kali pertama melakukan debutnya pada Le Bourget 2009 Air Show di Prancis.
Pada debutnya itu pesawat ini juga melakukan tes terbang. Penerbangan perdana Sukhoi Superjet 100 di luar maskapai Rusia dilakukan pada 2010 oleh maskapai Armenia, Armavia Airlines.
"Selama penerbangan kru melakukan uji fungsional sistem, perlengkapan, dan mesin pesawat yang mengonfirmasikan karakteristik pesawat dalam jarak operasional," papar Sukhoi Civil Aircraft dalam pernyataan yang dikutip RIA Novosti.
Seri pertama pesawat itu dikirimkan ke Armavia Airlines pada April 2011. Sukhoi Superjet 100 juga digunakan maskapai internasional Rusia, Aeroflot. Sukhoi Superjet 100 mendapatkan Type Certificate by the Russian Certification Authority IAC AR pada Januari 2011 dan sertifikasi EASA pada Februari 2012.
Selain di Indonesia, presentasi Sukhoi Superjet 100 juga digelar di Kazakstan, Pakistan, Myanmar, Laos,dan Vietnam. Sukhoi Superjet 100 adalah pesawat pertama Rusia yang dikembangkan pada masa pasca-Soviet dan menggunakan sejumlah besar komponen asing, termasuk sebuah mesin buatan Prancis.
Pesawat penumpang medium itu dibuat Sukhoi yang bekerja sama dengan beberapa perusahaan penerbangan Amerika Serikat (AS) dan Eropa, termasuk Boeing, Snecma, Thales, Messier Dowty, Liebherr Aerospace,dan Honeywell. Tahun ini Rusia akan mengekspor 100 pesawat SSJ-100.
Menurut CEO United Aircraft Corporation (yang mengawasi pesawat itu) Mikhail Pogsyan, pesawat itu akan dikirim ke Meksiko, Indonesia, dan Laos pada tengah kedua tahun ini.
Sejauh ini baru ada satu pesawat yang diekspor ke luar negeri yaitu ke Armenia. Sementara 10 unit SSJ-100 lainnya akan dikirim ke Aerofot dan Armavia. Sejauh ini Sukhoi telah menerima lebih dari 200 permintaan SSJ-100. (san)
()