12 tewas jadi korban pembasmian kartel di Meksiko
A
A
A
Sindonews.com – Kontak senjata antara tentara Meksiko dengan kelompok gang kembali pecah di negara bagian Sinaloa, Meksiko. Sebanyak 12 orang dikabarkan tewas dalam peristiwa yang terjadi pada Rabu pagi (2/5).
Kantor Kejaksaan Agung Meksiko menyebutkan, insiden berdarah itu pecah di kota Guasave. Sepuluh dari 12 orang yang tewas adalah anggota geng, dua lainya adalah anggota tentara Meksiko.
Pihak militer mengatakan, kontak senjata pecah setelah seorang anggota geng menyerang tentara yang sedang melakukan patroli dengan menggunakan granat, senjata otomatis, dan kendaraan lapis baja.
Kontak senjata itu kali kedua dalam seminggu. Kontak senjata terakhir terjadi pada Sabtu 28 April lalu di kota Choix. Dalam kontak senjata tersebut 15 orang dikabarkan tewas, 13 orang adalah anggota geng, dua lainnya adalah seorang tentara dan seorang anggota polisi.
Bentrok itu pecah setelah Gubernur Mario Lopez mengumumkan akan lebih keras dan memperkuat strategi dalam memerangi kejahatan terorganisasi. "Untuk memastikan keamanan dan dan ketenangan di wilayah Guasave maka saat ini telah dilakukan sebuah operasi,’’ungkap Lopez seperti diberitakan dalam Xinhuanet, Kamis (3/5/2012)
Dalam kesempatan tersebut ia menyangkal bahwa pihak berwenang telah kehilangan wewenang di negara bagian Sinaloa. Aksi kekerasan telah meningkat di negara bagian Sinaloa yang didominasi oleh kelompok Sinaloa, geng obat-obatan terlarang paling kuat di Meksiko. Kartel Sinaloa dipimpin oleh buronan yang paling dicari di Meksiko, Joaquin "El Chapo" Guzman
Saat ini, pemerintah Meksiko kesulitan memerangi peredaran narkoba. Persaingan terjadi antara kartel narkoba dan pasukan pemerintah. Sejak tahun 2006 saat Presiden Felipe Calderon melancarkan perang melawan kejahatan terorganisasi, sebanyak 50 ribu nyawa melayang.
Kantor Kejaksaan Agung Meksiko menyebutkan, insiden berdarah itu pecah di kota Guasave. Sepuluh dari 12 orang yang tewas adalah anggota geng, dua lainya adalah anggota tentara Meksiko.
Pihak militer mengatakan, kontak senjata pecah setelah seorang anggota geng menyerang tentara yang sedang melakukan patroli dengan menggunakan granat, senjata otomatis, dan kendaraan lapis baja.
Kontak senjata itu kali kedua dalam seminggu. Kontak senjata terakhir terjadi pada Sabtu 28 April lalu di kota Choix. Dalam kontak senjata tersebut 15 orang dikabarkan tewas, 13 orang adalah anggota geng, dua lainnya adalah seorang tentara dan seorang anggota polisi.
Bentrok itu pecah setelah Gubernur Mario Lopez mengumumkan akan lebih keras dan memperkuat strategi dalam memerangi kejahatan terorganisasi. "Untuk memastikan keamanan dan dan ketenangan di wilayah Guasave maka saat ini telah dilakukan sebuah operasi,’’ungkap Lopez seperti diberitakan dalam Xinhuanet, Kamis (3/5/2012)
Dalam kesempatan tersebut ia menyangkal bahwa pihak berwenang telah kehilangan wewenang di negara bagian Sinaloa. Aksi kekerasan telah meningkat di negara bagian Sinaloa yang didominasi oleh kelompok Sinaloa, geng obat-obatan terlarang paling kuat di Meksiko. Kartel Sinaloa dipimpin oleh buronan yang paling dicari di Meksiko, Joaquin "El Chapo" Guzman
Saat ini, pemerintah Meksiko kesulitan memerangi peredaran narkoba. Persaingan terjadi antara kartel narkoba dan pasukan pemerintah. Sejak tahun 2006 saat Presiden Felipe Calderon melancarkan perang melawan kejahatan terorganisasi, sebanyak 50 ribu nyawa melayang.
()