Pencalonan Omar Suleiman bisa picu kerusuhan di Mesir

Selasa, 10 April 2012 - 09:57 WIB
Pencalonan Omar Suleiman bisa picu kerusuhan di Mesir
Pencalonan Omar Suleiman bisa picu kerusuhan di Mesir
A A A
Sindonews.com – Ikhawanul Muslimin (IM) memperingatkan terjadinya kekacauan baru jika mantan kepala intelijen di era rezim Husni Mubarak, Omar Suleiman, berhasil merebut kursi presiden.

Omar Suleiman yang pernah menjadi Wakil Presiden Mesir saat revolusi tahun lalu telah mengajukan aplikasi pencalonan presiden pada Minggu (8/4). Kandidat IM Khairat al-Shater menganggap langkah tersebut menghina rakyat Mesir. “Saya menganggap pencalonannya itu penghinaan bagi revolusi dan rakyat Mesir.Omar Suleiman telah membuat satu kesalahan besar. Dia hanya akan menang melalui kecurangan, dan jika ini terjadi, revolusi akan bangkit lagi,” ungkap Khairat al-Shater, miliarder yang dipenjara saat pemerintahan Mubarak,pada Reuters.

Khairat menepis kekhawatiran akan terjadinya bentrok antara kelompok Islam dan militer.“ Meski ada isu bahwa dewan militer menangani periode transisi, isu semacam itu harus diselesaikan dengan tidak menjadikannya konflik nyata dengan pasukan bersenjata,” tuturnya. Pemilu presiden (pilpres) akan digelar mulai 23 Mei. Ini merupakan pilpres pertama sejak Mubarak terguling dari kekuasaannya pada Februari 2011. Sebanyak 23 calon presiden (capres) telah mengajukan aplikasi untuk bertarung memperebutkan kursi nomor satu di Mesir.

Daftar capres sementara segera dipublikasikan. Sebagian besar capres didominasi kelompok Islam dan para pejabat di era pemerintahan Mubarak. Keterlibatan Omar Suleiman, 75, dalam pilpres akan membuat pertarungan semakin sengit. Dia secara resmi mengajukan aplikasi pencalonan ke komisi pemilu hanya setengah jam sebelum batas waktu penyerahan berkas bagi para capres. Pengajuan berkas ini menunjukkan tekadnya untuk ikut dalam perebutan kursi presiden.

Suleiman bukan satu-satunya tokoh era Mubarak yang maju sebagai capres. Mantan Perdana Menteri (PM) Mesir Ahmed Shafiq dan Mantan Menteri Luar Negeri Amr Moussa juga maju sebagai capres. Sementara,IM telah mendaftarkan kandidat kedua, Mohamed Mursi,yang memimpin gerakan Partai Keadilan dan Kebebasan ( FJP).Pencalonan ini dilakukan setelah muncul rumor bahwa Khairat al-Shater mungkin tidak mampu lolos sebagai capres karena dia baru saja mendapatkan pengampunan atas vonis pengadilan sebelumnya.

FJP mendominasi pemilu parlemen Mesir awal tahun ini dan sekarang memiliki hampir setengah kursi di majelis rendah parlemen, Majelis Nasional. Khairat merupakan satu dari beberapa kandidat yang layak dipilih untuk kursi presiden, selain kandidat liberal,Ayman Nour,dan pengacara Salafi, Hazem Abu Ismail.

Hazem tampaknya dapat didiskualifikasi dari pencalonannya setelah laporan bahwa ibunya memiliki paspor Amerika Serikat.Hal itu melanggar aturan pemilu. (wbs)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6287 seconds (0.1#10.140)