Blarr, 10 nyawa melayang di Afghanistan
A
A
A
Sindonews.com - Serangan bom bunuh di kota Maymana, Provinsi Faryab, Afghanistan utara menargetkan sebuah pertemuan para pejabat Maymana. Mantan anggota parlemen Afghanistan, Haji Ahmad Khan berusaha menggambarkan ledakan dahsyat sebagai hal yang mengerikan.
"Ada sebuah rapat pejabat Maymana, lokasi rapat dekat dengan sebuah lokasi pasar utama di Maymana. Pelaku aksi bom bunuh diri tiba-tiba masuk dalam pertemuan tersebut. Tiba-tiba...darah dan potongan tubuh sejumlah orang tepental ke segala penjuru," ungkap Khan seperti diberitakan dalam BBC.co.uk, Rabu, (4/4/2012)
Sementara itu, juru bicara pasukan militer di Maymana mengatakan ada 10 orang tewas dalam ledakan ini. Sedangkan puluhan orang mengalami luka- luka, beberapa orang dari mereka yang berada dalam keadaan kritis telah dilarikan kerumah sakit. Kebanyakan dari mereka adalah anggota pasukan perdamaian asing NATO.
‘’Penyerang bunuh diri berjalan kaki. Kebanyakan dari mereka tewas dan terluka adalah pemilik toko lokal, dua diantara sepuluh orang tersebut adalah ibu dan anaknya," kata seorang pejabat polisi senior di Maymana.
Frekuensi serangan bom di bagian utara Afghanistan lebih intens dibandingkan dengan serangan di bagian timur. Aksi bom bunuh diri semakin intens terjadi di Afghanistan seiring terjadinya insiden pembakaran kitab suci Al-quran.
Diperparah dengan aksi pembunuhan brutal yang dilakukan oleh tentara Amerika Serikat untuk NATO. Sersan Bales Robert menembak 17 orang warga sipil di Provinsi Kabdahar pada 11 Maret lalu.
"Ada sebuah rapat pejabat Maymana, lokasi rapat dekat dengan sebuah lokasi pasar utama di Maymana. Pelaku aksi bom bunuh diri tiba-tiba masuk dalam pertemuan tersebut. Tiba-tiba...darah dan potongan tubuh sejumlah orang tepental ke segala penjuru," ungkap Khan seperti diberitakan dalam BBC.co.uk, Rabu, (4/4/2012)
Sementara itu, juru bicara pasukan militer di Maymana mengatakan ada 10 orang tewas dalam ledakan ini. Sedangkan puluhan orang mengalami luka- luka, beberapa orang dari mereka yang berada dalam keadaan kritis telah dilarikan kerumah sakit. Kebanyakan dari mereka adalah anggota pasukan perdamaian asing NATO.
‘’Penyerang bunuh diri berjalan kaki. Kebanyakan dari mereka tewas dan terluka adalah pemilik toko lokal, dua diantara sepuluh orang tersebut adalah ibu dan anaknya," kata seorang pejabat polisi senior di Maymana.
Frekuensi serangan bom di bagian utara Afghanistan lebih intens dibandingkan dengan serangan di bagian timur. Aksi bom bunuh diri semakin intens terjadi di Afghanistan seiring terjadinya insiden pembakaran kitab suci Al-quran.
Diperparah dengan aksi pembunuhan brutal yang dilakukan oleh tentara Amerika Serikat untuk NATO. Sersan Bales Robert menembak 17 orang warga sipil di Provinsi Kabdahar pada 11 Maret lalu.
()