Banjir Fiji, 2 tewas, 5 hilang
A
A
A
Sindonews.com - Hujan deras yang menguyur Fiji sejak Kamis 29 Maret 2012 lalu, menyebabkan banjir dibagian barat pulau utama Viti Levu. Sedikitnya, dua orang dikabarkan tewas dalam peristiwa itu dan lima orang dinyatakan hilang.
Korban tewas pertama berusia 20 tahun, ditemukan di anak sungai Ba dan seorang lainnya berusia sekira 57 tahun, tewas dipengungsian. Diduga karena menderita diabetes.
Akibat banjir itu, Pemerintah Fiji membangun 60 pusat penanggulangan bencana. Sebanyak 3500 orang berkumpul di tenda-tenda darurat dan berbagai pusat evakuasi.
"Kami takut ketinggian banjir akan terus meningkat, itulah yang menjadi alasan saya dan sejumlah orang berada di sini" ungkap seorang pengungsi Taina Wati seperti diberitakan dalam Tvnz.co.nz, Sabtu (31/3/2012).
Banjir di Kota Fiji, terparah Kota Sigatoka, Nadi, dan Lautoka. Sementara jalan yang menghubungkan wilayah Ba dan Rakiraki tertutup akibat genangan air. Banjir kali ini, lebih buruk dibanding banjir yangterjadi pada Januari lalu.
Perdana Menteri Fiji, Frank Bainimarama mulai menghitung kerugian akibat banjir. Dia juga mencoba untuk mendatangi lokasi pengungsian, namun hanya mencapai wilayah Nadi dan perjalanan terpaksa di hentikan sampai di sana.
Selain dua korban tewas, pemerintah juga menerima laporan lima orang hilang tersapu genangan air. Saat itu, tim evakuasi masih terus melakukan pencarian. Banjir juga mengakibatkan Bandara Internasional Nadi berhenti beroperasi.
Korban tewas pertama berusia 20 tahun, ditemukan di anak sungai Ba dan seorang lainnya berusia sekira 57 tahun, tewas dipengungsian. Diduga karena menderita diabetes.
Akibat banjir itu, Pemerintah Fiji membangun 60 pusat penanggulangan bencana. Sebanyak 3500 orang berkumpul di tenda-tenda darurat dan berbagai pusat evakuasi.
"Kami takut ketinggian banjir akan terus meningkat, itulah yang menjadi alasan saya dan sejumlah orang berada di sini" ungkap seorang pengungsi Taina Wati seperti diberitakan dalam Tvnz.co.nz, Sabtu (31/3/2012).
Banjir di Kota Fiji, terparah Kota Sigatoka, Nadi, dan Lautoka. Sementara jalan yang menghubungkan wilayah Ba dan Rakiraki tertutup akibat genangan air. Banjir kali ini, lebih buruk dibanding banjir yangterjadi pada Januari lalu.
Perdana Menteri Fiji, Frank Bainimarama mulai menghitung kerugian akibat banjir. Dia juga mencoba untuk mendatangi lokasi pengungsian, namun hanya mencapai wilayah Nadi dan perjalanan terpaksa di hentikan sampai di sana.
Selain dua korban tewas, pemerintah juga menerima laporan lima orang hilang tersapu genangan air. Saat itu, tim evakuasi masih terus melakukan pencarian. Banjir juga mengakibatkan Bandara Internasional Nadi berhenti beroperasi.
()