Peluncuran satelit Korut makin siap
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Korea Utara tidak mengindahkan sejumlah kecaman yang datang dari masyarakat internasional. Berdasarkan hasil pencitraan satelit yang diambil pada Rabu 28 Maret, Korea Utara (Korut) telah melakukan pengisian bahan bakar untuk satelitnya.
Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh pusat studi Johns Hopkins School of Advanced International Studies di AS terhadap foto-foto satelit, foto tersebut menunjukan sejumlah truk bahan bakar telah mulai mengisi tanki bahan bakar roket.
"Gambar tersebut juga menunjukan bahwa persiapan peluncuran berjalan sesuai dengan rencana," ungkap Analis dari US-Korea Institute, Joel Wit, seperti diberitakan dalam Smh.com.au, Jumat (30/3/2012).
Minggu 25 Maret, Kementerian Pertahanan Korea Selatan (Korsel) melaporkan bahwa Korut telah memindahkan badan roket ke tempat peluncuran di Tongchang-ri, 56 km dari perbatasan China. Pemindahan badan roket merupakan salah satu bagian dari proses peluncuran.
Asisten Menteri pertahanan AS untuk kawasan Asia Pasifik, Peter Lavoy tidak begitu yakin dengan tingkat kestabilan roket peluncur satelit Korut. Puing-puing dari ledakan roket tersebut dapat menimbulkan korban jiwa. Serpihannya bisa saja mendarat di sebuah daerah dekat Filipina atau Indonesia, tidak menutup kemungkinan jika Korea Selatan dan Jepang mendapat pengaruh dari serpihan roket tersebut.
Mendengar kabar tersebut, Presiden Filipina Benigno Aquino khawatir akan keselamatan negaranya. Ia meminta pemeritah Korut untuk menghentikan rencana peluncuran satelit yang ia nilai sebagai sebuah tindakan provokasi.
Korut mengatakan bahwa mereka memiliki hak meluncurkan satelit untuk kepentingan sipil. Satelit itu nantinya dapat dimanfaatkan Korut untuk memperkirakan cuaca dan panen serta memperkirakan luas hutan dan sumber daya alam Korut. (bro)
Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh pusat studi Johns Hopkins School of Advanced International Studies di AS terhadap foto-foto satelit, foto tersebut menunjukan sejumlah truk bahan bakar telah mulai mengisi tanki bahan bakar roket.
"Gambar tersebut juga menunjukan bahwa persiapan peluncuran berjalan sesuai dengan rencana," ungkap Analis dari US-Korea Institute, Joel Wit, seperti diberitakan dalam Smh.com.au, Jumat (30/3/2012).
Minggu 25 Maret, Kementerian Pertahanan Korea Selatan (Korsel) melaporkan bahwa Korut telah memindahkan badan roket ke tempat peluncuran di Tongchang-ri, 56 km dari perbatasan China. Pemindahan badan roket merupakan salah satu bagian dari proses peluncuran.
Asisten Menteri pertahanan AS untuk kawasan Asia Pasifik, Peter Lavoy tidak begitu yakin dengan tingkat kestabilan roket peluncur satelit Korut. Puing-puing dari ledakan roket tersebut dapat menimbulkan korban jiwa. Serpihannya bisa saja mendarat di sebuah daerah dekat Filipina atau Indonesia, tidak menutup kemungkinan jika Korea Selatan dan Jepang mendapat pengaruh dari serpihan roket tersebut.
Mendengar kabar tersebut, Presiden Filipina Benigno Aquino khawatir akan keselamatan negaranya. Ia meminta pemeritah Korut untuk menghentikan rencana peluncuran satelit yang ia nilai sebagai sebuah tindakan provokasi.
Korut mengatakan bahwa mereka memiliki hak meluncurkan satelit untuk kepentingan sipil. Satelit itu nantinya dapat dimanfaatkan Korut untuk memperkirakan cuaca dan panen serta memperkirakan luas hutan dan sumber daya alam Korut. (bro)
()