Serangan pemberontak, 15 tentara India tewas

Selasa, 27 Maret 2012 - 17:40 WIB
Serangan pemberontak, 15 tentara India tewas
Serangan pemberontak, 15 tentara India tewas
A A A
Sindonews.com - Polisi India mengatakan bahwa serangan pemberontak Maoist terhadap tim patroli di India menewaskan 15 orang anggota militer India.

Kendaraan yang digunakan untuk mengangkut petugas polisi meledak ketika melindassebuah ranjau darat yang ditanam di hutan di negara bagian Maharashtra, India. Akibatnya 15 orang polisi yang tewas, sementara 13 orang lainya mengalami luka-luka.

Para pemberontak mengatakan bahwa mereka terinspirasi oleh aksi pemimpin revolusionar China Mao Zedong. Ia sering menargetkan polisi dan pejabat pemerintah, yang mereka tuduh bersekongkol dengan tuan tanah dan petani kaya untuk mengeksploitasi orang miskin. Selama lebih dari tiga dekade Mao konsisten memperjuangkan buruh tani dan kaum miskin.

Sebelum melarikan diri para pemberontak juga telah memasang sebuah ranjau di lokasi pertambangan. Saat ini, tentara dan polisi juga telah melakukan penyisiran di lokasi penyerangan dan area sekitar tambang di distrik Gadchiroli.

Kementerian Dalam Negeri India mengatakan bahwa 10.000 sampai 20.000 pemberontak hadir di 20 dari 28 negara bagian India. Dalam beberapa tahun terkahir ribuan orang, termasuk polisi, kelopok militan, dan warga sipil telah tewas dalam aksi kekerasan.

Sebelumnya pada tanggal 14 Maret 2012, para pemberontak menculik dua pria Italia yang melakukan perjalanan melalui hutan terpencil di negara bagian India Timur Orissa. Demikian dikutip dari The Bellinghamherold, Selasa (27/3/2012).

Para pemberontak akan membebaskan sandera jika permintaan mereka dipenuhi. Para pemberontak mengatakan kepada Perdana Menteri India, Manmohan Singh untuk menghentikan operasi penumpasan pemberontak di Orissa dan membebaskan sejumlah pemimpin pemberontak yang ditahan.

Pemerintah India mengatakan bahwa keberadaan pemberontak Maoist di India sebagai sebuah ancaman internal bagi keamanan internal India.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3026 seconds (0.1#10.140)