Israel tembak roket ke Palestina, dua tewas

Senin, 12 Maret 2012 - 23:28 WIB
Israel tembak roket...
Israel tembak roket ke Palestina, dua tewas
A A A
Sindonews.com - Memasuki hari keempat serangan udara Israel ke Palestina, dua orang warga Palestina kembali menjadi korban. Tim medis Palestina melaporkan bahwa salah satu korban tewas adalah anak kecil.

Serangan udara Israel meletus sejak hari Jumat 9 Maret 2012. Sampai saat ini jumlah korban tewas telah mencapai 21 orang, sementara 65 orang lainnya mengalami luka-luka. Pihak Israel mengatakan bahwa mereka telah menembakan 140 aksi penyerangan

Amerika mengutuk aksi serangan yang dilakukan oleh militer Israel dan menilai aksi ini merupakan tindakan pengecut. Sementara Liga Arab menyebut aksi ini sebagai sebuah pembantaian.

Sementara itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Uni Eropa mengajak agar kedua belah pihak untuk tenang menanggapi aksi serangan udara ini.

Kelompok militan Palestina mengatakan dua orang anggotanya tewas dalam sebuah serangan udara yang terjadi di dekat Khan Yunis, selatan Jalur Gaza, Senin dini hari.

Perdana Menteri Isreal Banyamin Netanyahu pada hari Minggu mengatakan operasi penyerangan ini bisa terus dilakukan selama terdapat pihak yang mengancam negaranya.

Sementara itu, kelompok jihad Islamis PRC mengaku dia telah bertanggung jawab atas sebuah serangan rudal yang terjadi pada haru Sabtu kemarin.

Aksi kekerasan antara Israel dan Palestina meningkat di saat dunia internasional tengah berusaha merundingkan cara yang tepat untuk membuat perdamaian antara Israel dan Palestina.

Sementara itu, Departemen Luar Negeri AS mellalui juru bicaranya Victoria Nuland mengatakan Washington mengutuk aksi serangan roket di Jalur Gaza. "Kami menyerukan kepada pelaku serangan untuk menghentikan aksi ini," ungkap Nuland seperti dikutip dalam BBC.co.uk Senin (12/3/2012)

Sementara itu, Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Catherine Ashton, juga meyerukan hal yang sama. Juru bicara PBB Richard Miron menyebut situasi di Gaza, sangat rapuh dan mungkin tidak akan berlangsung dalam waktu yang lama, setiap kali terjadi peningkatan eskalasi kembali warga sipil yang menjadi korban.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9390 seconds (0.1#10.140)