Banjir, 9.000 warga Australia dievakuasi
A
A
A
Sindonews.com - Sekitar 9.000 orang warga kota Wagga Wagga terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat banjir di New South Wales, kawasan Australia bagian tenggara.
Sungai Murrumbidgee meluap hingga mencapai ketinggian 10,9 meter, hal ini memicu kekhawatiran bahwa tanggul tersebut bisa saja hancur akibat tidak mampu menampung besarnya debit air.
Media setempat melaporkan, Pemerintah New South Wales menerjunkan polisi, militer dan layanan darurat untuk membantu proses evakuasi warga.
Dalam beberapa hari ini curah hujan sangat tinggi di Australia, banjir melanda tiga negara bagian New South Wales, Queensland dan Victoria. Sejauh ini banjir telah menyebabkan dua orang tewas.
Satu orang tewas dilaporkan ketika tengah menyuci mobil dan tiba-tiba tersapu banjir, sementara korban tewas lainnya hanyut ketika berusaha melewati lokasi banjir di Araluen, New South Wales.
Sementara itu, personel darurat pejabat pemerintah di kota Wagga Wagga terus melakukan pemantauan terhadap ketinggian air di lokasi tanggul.
Media Australia mengatakan bahwa ketinggian banjir kali ini akan lebih tinggi dari pada banjir tertinggi yang terjadi pada 1974.
Perdana Menteri Julia Gillard mengatakan bahwa Australia telah memberikan instruksi kepada aparat militer untuk bersiaga jika dimintai bantuan.
"Seluruh warga Wagga Wagga harus meninggalkan rumah dan kesibukan mereka, khawatir tangul hancur dan air memasuki CBD dan bisa membanjiri seluruh wilayah Wagga Wagga," ungkap Gillard seperti dikutip dalam BBC.co.uk Selasa, (6/3/2012)
Anggota parlemen lokal, Michael McCormack mengatakan bahwa walaupun situasi darurat namun warga tidak panik.(azh)
Sungai Murrumbidgee meluap hingga mencapai ketinggian 10,9 meter, hal ini memicu kekhawatiran bahwa tanggul tersebut bisa saja hancur akibat tidak mampu menampung besarnya debit air.
Media setempat melaporkan, Pemerintah New South Wales menerjunkan polisi, militer dan layanan darurat untuk membantu proses evakuasi warga.
Dalam beberapa hari ini curah hujan sangat tinggi di Australia, banjir melanda tiga negara bagian New South Wales, Queensland dan Victoria. Sejauh ini banjir telah menyebabkan dua orang tewas.
Satu orang tewas dilaporkan ketika tengah menyuci mobil dan tiba-tiba tersapu banjir, sementara korban tewas lainnya hanyut ketika berusaha melewati lokasi banjir di Araluen, New South Wales.
Sementara itu, personel darurat pejabat pemerintah di kota Wagga Wagga terus melakukan pemantauan terhadap ketinggian air di lokasi tanggul.
Media Australia mengatakan bahwa ketinggian banjir kali ini akan lebih tinggi dari pada banjir tertinggi yang terjadi pada 1974.
Perdana Menteri Julia Gillard mengatakan bahwa Australia telah memberikan instruksi kepada aparat militer untuk bersiaga jika dimintai bantuan.
"Seluruh warga Wagga Wagga harus meninggalkan rumah dan kesibukan mereka, khawatir tangul hancur dan air memasuki CBD dan bisa membanjiri seluruh wilayah Wagga Wagga," ungkap Gillard seperti dikutip dalam BBC.co.uk Selasa, (6/3/2012)
Anggota parlemen lokal, Michael McCormack mengatakan bahwa walaupun situasi darurat namun warga tidak panik.(azh)
()