Korut setujui moratorium nuklir

Kamis, 01 Maret 2012 - 10:37 WIB
Korut setujui moratorium nuklir
Korut setujui moratorium nuklir
A A A
Sindonews.com - Melalui perjanjian bilateral dengan Amerika Serikat (AS), Pemerintah Korea Utara (Korut) sepakat untuk menghentikan uji coba nuklir, rudal jarak jauh, dan pengayaan uranium.

Perjanjian itu diselenggarakan di Capitol Hill di Washington DC, dihadiri Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton. Menurut Hillary, perjanjian tersebut merupakan sebuah langkah awal sangat penting untuk memastikan perdamian dan stabilitas di semenanjung Korea.

Selain itu, kesepakatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan hubungan kedua belah negara, sekaligus mendorong kemajuan denuklirisasi nuklir Korut melalui dialog dan negosiasi.

Atas sikap Korut ini, AS pun kemudian memberikan 240.000 ton beras sebagai imbalannya. "Ini langkah peprtama yang sederhana. Perundingan ini merupakan langkah awal yang sangat baik," kata Hillary Clinton seperti dikutip xinhuanet.com Kamis (1/3/2012).

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri menyebutkan, kata sepakat Korut itu disampaikan dalam sebuah pembicaraan pemimpin tingkat tinggi.

Mereka menyetujui permintaan AS untuk menangguhkan uji coba nuklir, rudal jarak jauh dan berbagai aktifitas pengayaan uranium serta mengizinkan IAEA untuk melakukan moratorium uranium yang terus meningkat di pusat pengayaan Yongbyon.

Sedangkan sejumlah wartawan menilai sikap Korut akan membuka jalan untuk ikut berunding bersama enam negara AS, Rusia, China, Jepang, dan Korea Selatan (Korsel) tentang pelucutan senjata. Rencana itu seharusnya dilaksanaka 2009 lalu.

Sebelumnya, dalam perundingan enam negara tahun 2005 Korut sepakat untuk menghentikan pengayaan nuklirnya. Sebagai imbalannya Korut mendapatkan sejumlah bantuan dan konsesi politik, namun dialog tersebut terhenti pada tahun 2009.(lin)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5016 seconds (0.1#10.140)