PBB didesak usut kematian Gaddafi

Kamis, 09 Februari 2012 - 18:15 WIB
PBB didesak usut kematian...
PBB didesak usut kematian Gaddafi
A A A
Sindonews.com - Putri Muamar Gaddafi, Aisha Gaddafi menekan PBB untuk menyelidiki kematian ayahnya. Aisha mengatakan keprihatinannya bahwa komisi PBB tidak berusaha untuk mencari tahu siapa dalang atas pelanggran Hak Asasi Manusia (HAM) di balik kematian ayahnya pada konflik kekerasan yang berlangsung di Libya.

Sampai saat ini seluk beluk kematian Gaddafi sejak 20 Oktober 2011 tidak jelas. Rekaman saat terakhir menunjukan badannya berdarah-darah saat para penculik menyeret tubuhnya di sepanjang jalan.

Sebuah aksi yang menandai sebuah keberhasilan yang mengerikan dari pemberontak terhadap pemerintah. Meskipun banyak warga Libya mengatakan bahwa mereka senang melihat akhir kekerasan sang diktator.

Dalam sebuah surat yang dialamatkan kepada ketua komisi penyelidikan PBB di Libya, Pengacara Aisha, Nick Kaufman mempertanyakan apakah para tim pencarian fakta melakukan kewajiban mereka untuk menyelidiki pelanggaran oleh kedua belah pihak dalam konflik.

Dalam surat tersebut Aisha mengharapkan komisi tersebut melakukan penyelidikan lebih mendalam atas pembunuhan ayahnya, dan kakaknya Mo'tassim yang juga tewas setelah ditangkap.

"Pembunuhan ini disaksikan oleh seluruh dunia dan telah dikutuk oleh mereka yang memperjuangkan penegakan hukum. Ini tidak dapat dibayangkan," kata surat itu.

Nick mengatakan pihak penyelidik PBB telah melakukan lusinan wawancara namun tidak ada satu pun pihak keluarga Gaddafi yang diwawancara, bahkan Aisha sekalipun.

"Anda akan melihat besarnya kepedulian saya bahwa di sini, ada kemauan yang rendah untuk melibatkan klien saya dalam proses investigasi yang dilakukan oleh komisi anda. Hal ini menunjukkan kurangnya sikap netral," seperti tertulis dalam surat tersebut yang kopiannya dikirimkan kepada Reuters, Kamis (9/2/2012).

Seluruh keluarga Gaddafi melarikan diri dari Libia dan bermukim di Aljazair. Aisha merupakan seorang pengacara terlatih. Ia menjadi bagian dari tim pertahanan eksekusi pemimpin Irak, Saddam Hussein. Ia dan timnya gagal mengajukan penyelidiki kematian ayahnya ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) di Den Haag.(azh)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0490 seconds (0.1#10.140)