Menlu RI temui Helen Clark sepakati program UNDP
A
A
A
Sindonews.com – Indonesia mendapat tawaran dari United Nations Development Programme (UNDP) untuk mengembangkan kemitraan strategis berupa country program document.
Country Program Document itu sendiri meliputi pencapaian Millennium Development Goals (MDGs) atau pembangunan milenium, pengentasan kemiskinan termasuk lingkungan hidup, perubahan iklim, pemajuan demokrasi serta pencegahan serta pemulihan krisis.
Tawaran itu oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebenarnya sudah disepakati sejak April 2011.
“Kemudian kami menindaklanjuti kesepakatan antara presiden dengan Administrator UNDP Helen Clark itu,“ jelas Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa melalui rilisnya kepada Sindonews, Sabtu (4/2/2012).
Marty bersama stafnya mendatangi kantor UNDP di New York, Jumat 3 Februari. Di sana, dia bertemu dengan Helen Clark.
Kepada Helen Clark, Marty menyatakan sepakat untuk mengembangkan kerja sama kemitraan strategis yang ditawarkan itu. Program-program itu sebenarnya merupakan program pembangunan yang selama ini sudah dilaksanakan oleh UNDP di Indonesia.
“Indonesia dan UNDP selama ini telah bekerja sama sangat baik khususnya dalam mendukung program pengentasan kemiskinan dan pencapaian MDGs di Indonesia, namun ini merupakan tawaran UNDP berikutnya,” jelas Marty.
UNDP, menurut Marty, akan mendukung memaksimalkan potensi Indonesia selaku mitra pembangunan dan memajukan agenda pembangunan di tingkat global khususnya untuk negara-negara berkembang dan least developed countries (LDCs) atau negara tertinggal.
Tawaran UNDP dilatarbelakangi pada kenyataan dan pengakuan internasional terhadap pembangunan dan perekonomian Indonesia yang belakangan ini terus tumbuh dengan kuat. Hal ini juga akan memberikan peluang bagi Indonesia untuk ikut serta berkontribusi dalam kemitraan global dan memajukan agenda pembangunan di tingkat dunia.
Selain Indonesia, beberapa negara yang telah mengembangkan kemitraan strategis dengan UNDP antara lain Brazil, Afrika Selatan, Meksiko dan Turki.
Helen Clark, menurut Marty ini sudah sangat dikenal oleh beberapa negara yang bermintra dengan UNDP. Setelah menjabat selama tiga periode sebagai Perdana Menteri Selandia Baru, sejak April 2009 Helen Clark menjadi Administrator UNDP dan bekerja sama dengan Indonesia.
Selanjutnya, menurut Marty, setelah bertemu Helen Clrak nanti pihaknya akan berkunjung ke Markas Besar PBB di ke New York, untuk menyerahkan instrumen ratifikasi CTBT kepada Sekjen PBB. Selain itu pihaknya akan membahas situasi global dewasa ini termasuk menyampaikan surat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada Sekjen PBB.(lin)
Country Program Document itu sendiri meliputi pencapaian Millennium Development Goals (MDGs) atau pembangunan milenium, pengentasan kemiskinan termasuk lingkungan hidup, perubahan iklim, pemajuan demokrasi serta pencegahan serta pemulihan krisis.
Tawaran itu oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebenarnya sudah disepakati sejak April 2011.
“Kemudian kami menindaklanjuti kesepakatan antara presiden dengan Administrator UNDP Helen Clark itu,“ jelas Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa melalui rilisnya kepada Sindonews, Sabtu (4/2/2012).
Marty bersama stafnya mendatangi kantor UNDP di New York, Jumat 3 Februari. Di sana, dia bertemu dengan Helen Clark.
Kepada Helen Clark, Marty menyatakan sepakat untuk mengembangkan kerja sama kemitraan strategis yang ditawarkan itu. Program-program itu sebenarnya merupakan program pembangunan yang selama ini sudah dilaksanakan oleh UNDP di Indonesia.
“Indonesia dan UNDP selama ini telah bekerja sama sangat baik khususnya dalam mendukung program pengentasan kemiskinan dan pencapaian MDGs di Indonesia, namun ini merupakan tawaran UNDP berikutnya,” jelas Marty.
UNDP, menurut Marty, akan mendukung memaksimalkan potensi Indonesia selaku mitra pembangunan dan memajukan agenda pembangunan di tingkat global khususnya untuk negara-negara berkembang dan least developed countries (LDCs) atau negara tertinggal.
Tawaran UNDP dilatarbelakangi pada kenyataan dan pengakuan internasional terhadap pembangunan dan perekonomian Indonesia yang belakangan ini terus tumbuh dengan kuat. Hal ini juga akan memberikan peluang bagi Indonesia untuk ikut serta berkontribusi dalam kemitraan global dan memajukan agenda pembangunan di tingkat dunia.
Selain Indonesia, beberapa negara yang telah mengembangkan kemitraan strategis dengan UNDP antara lain Brazil, Afrika Selatan, Meksiko dan Turki.
Helen Clark, menurut Marty ini sudah sangat dikenal oleh beberapa negara yang bermintra dengan UNDP. Setelah menjabat selama tiga periode sebagai Perdana Menteri Selandia Baru, sejak April 2009 Helen Clark menjadi Administrator UNDP dan bekerja sama dengan Indonesia.
Selanjutnya, menurut Marty, setelah bertemu Helen Clrak nanti pihaknya akan berkunjung ke Markas Besar PBB di ke New York, untuk menyerahkan instrumen ratifikasi CTBT kepada Sekjen PBB. Selain itu pihaknya akan membahas situasi global dewasa ini termasuk menyampaikan surat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada Sekjen PBB.(lin)
()