21 korban Costa Concordia masih hilang
A
A
A
Sindonews.com - Tim pencari korban masih terus melanjutkan pencarian atas 21 korban hilang yang terperangkap di dalam kapal Costa Concordia yang tenggelam sebagian di Pulau Giglio, Italia.
Sampai saat ini Jumlah korban tewas telah tercatat sebanyak 11 orang. Sementara itu, para pejabat Italia sejauh ini telah meliris 27 daftar korban hilang dan tewas di antaranya dua warga Amerika, 12 Jerman, enam Italia, empat Perancis, dan satu orang masing-masing dari Hungaria, India, dan Peru.
Sandor Feher (38) salah seorang korban hilang dari Hungaria telah ditemukan. Mayatnya ditemukan di dalam bangkai kapal setelah ibunya datang dari Hungaria.
Menurut salah seorang pianis, Jozsef Balog mengatakan ia terakhir kali melihat Feher masih mengunakan jaket penyelamat. Namun, saat tiba di dek kapal dan ingin menaiki sekoci, Feher melihat anak-anak menangis. Ia kemudian memberikan jaket penyelamatnya dan membiarakan anak-anak naik ke atas skoci.
Selain itu, korban hilang lainnya Dayana Arlotti bocah kecil berusia lima tahun dan ayahnya, William Arlotti (36) serta pacarnya Michela Marconcelli. Ketiganya tengah menikmati liburan di kapal itu. Namun nahas ayah dan anaknya tewas sedangkan Michela berhasil menyelamatkan diri.
Korban tewas lainnya yakni dua orang pasangan Jerry dan Barbara Heil dari White Bear Lake, Minnesota. Menurut anaknya, Sarah Heil, keduanya orangtuanya tengah menikmati uang pensiunannya dengan liburan di Costa Concordia.
"Mereka tidak punya uang saat membesarkan anaknya. Jadi ketika mereka pensiun, mereka memutuskan untuk menikmati perjalanan selama 16 hari di atas kapal itu. Namun ternyata ini menjadi masalah besar," ungkap Sarah Heil seperti dikutip dalam Assosiated Press Kamis(19/1/2012).
Operasi penyelamatan Rabu kemarin tidak berjalan mulus, cuaca buruk, membuat ombak terus menggeser posisi kapal. Selain itu, Pencarian korban hilang membutuhkan usaha ekstra. Pasalnya, selain banyaknya perabotan, setengah juta galon bahan bakar juga masih berada di dalam kapal.
Para penumpang kapal yang selamat juga mengeluhkan proses evakuasi yang kacau. Mereka merasa terlantar dan tidak mendapat fasilitas yang memadai. Korban yang dievakuasi hanya mendapat kesempatan untuk menginap satu malam. Pemilik perusahaan kapal juga menolak untuk mengakomodasi korban ke kedutaan masing-masing untuk mendapatkan paspor baru.
Sampai saat ini, pemilik kapal baru menawarkan bantuan konseling dan berusaha mengambil barang-barang mereka yang hilang dari dalam kapal.
"Kami juga telah memulai proses pengembalian uang biaya perjalanan dan semua kerugian yang di timbulkan akibat kecelakaan tersebut." kata pemilik kapal, di kantor pusatnya di Miami.(azh)
Sampai saat ini Jumlah korban tewas telah tercatat sebanyak 11 orang. Sementara itu, para pejabat Italia sejauh ini telah meliris 27 daftar korban hilang dan tewas di antaranya dua warga Amerika, 12 Jerman, enam Italia, empat Perancis, dan satu orang masing-masing dari Hungaria, India, dan Peru.
Sandor Feher (38) salah seorang korban hilang dari Hungaria telah ditemukan. Mayatnya ditemukan di dalam bangkai kapal setelah ibunya datang dari Hungaria.
Menurut salah seorang pianis, Jozsef Balog mengatakan ia terakhir kali melihat Feher masih mengunakan jaket penyelamat. Namun, saat tiba di dek kapal dan ingin menaiki sekoci, Feher melihat anak-anak menangis. Ia kemudian memberikan jaket penyelamatnya dan membiarakan anak-anak naik ke atas skoci.
Selain itu, korban hilang lainnya Dayana Arlotti bocah kecil berusia lima tahun dan ayahnya, William Arlotti (36) serta pacarnya Michela Marconcelli. Ketiganya tengah menikmati liburan di kapal itu. Namun nahas ayah dan anaknya tewas sedangkan Michela berhasil menyelamatkan diri.
Korban tewas lainnya yakni dua orang pasangan Jerry dan Barbara Heil dari White Bear Lake, Minnesota. Menurut anaknya, Sarah Heil, keduanya orangtuanya tengah menikmati uang pensiunannya dengan liburan di Costa Concordia.
"Mereka tidak punya uang saat membesarkan anaknya. Jadi ketika mereka pensiun, mereka memutuskan untuk menikmati perjalanan selama 16 hari di atas kapal itu. Namun ternyata ini menjadi masalah besar," ungkap Sarah Heil seperti dikutip dalam Assosiated Press Kamis(19/1/2012).
Operasi penyelamatan Rabu kemarin tidak berjalan mulus, cuaca buruk, membuat ombak terus menggeser posisi kapal. Selain itu, Pencarian korban hilang membutuhkan usaha ekstra. Pasalnya, selain banyaknya perabotan, setengah juta galon bahan bakar juga masih berada di dalam kapal.
Para penumpang kapal yang selamat juga mengeluhkan proses evakuasi yang kacau. Mereka merasa terlantar dan tidak mendapat fasilitas yang memadai. Korban yang dievakuasi hanya mendapat kesempatan untuk menginap satu malam. Pemilik perusahaan kapal juga menolak untuk mengakomodasi korban ke kedutaan masing-masing untuk mendapatkan paspor baru.
Sampai saat ini, pemilik kapal baru menawarkan bantuan konseling dan berusaha mengambil barang-barang mereka yang hilang dari dalam kapal.
"Kami juga telah memulai proses pengembalian uang biaya perjalanan dan semua kerugian yang di timbulkan akibat kecelakaan tersebut." kata pemilik kapal, di kantor pusatnya di Miami.(azh)
()