Perundingan Israel-Palestina beri sinyal positif
A
A
A
Sindonews.com - Perundingan damai antara Israel dan Palestina yang digelar pada hari ini di Yordania menunjukkan sinyal yang positif.
Kedua belah pihak menyatakan komitmennya untuk menjaga perdamaian dan keamanan di perbatasan kedua Negara.
"Dialog dan atmofsir perundingan nampak positif," ungkap Menteri Luar Negeri Yordania Nasser Judeh yang ikut memfasilitasi perundingan kedua Negara seperti dikutip dari AFP, Rabu (4/1/2012).
Judeh menegaskan, Palestina telah menyerahkan proposal keamanan dan perbatasan. Pihak Israel menyatakan menerimanya dan, dalam waktu dekat akan segera mempelajari proposal tersebut.
Dalam perundingan ini, pihak Isreal mengutus Yitzahak Molcho. Sementara itu, Palestina mengutus Saeb Erakat dan rekannya Mohammed Shtayyeh.
Perundingan antara Israel dan Palestina sempat terhenti selama 15 bulan sejak Israel melakukan pembangunan di wilayah tepi Barat, dan Perdana Menteri Benyamin Netanyahu menolak untuk menghentikan pembangunan itu.
Sekjen Palestine Liberation Organization (PLO) kubu Yasser, Abed Rabbo, berpendapat pihaknya akan terus melakukan pemantauan terhadap posisi keempat pihak yang memfasilitasi pertemuan ini. Pihaknya juga ingin melihat seberapa jauh keempat pihak untuk menangani hambatan dalam proses perdamaian dengan Israel.
“Pertemuan ini tidak memenuhi persyaratan untuk kembali dilangsungkan. Negosiasi ini menurut saya mungkin tidak akan sukses,” kata Abed.(azh)
Kedua belah pihak menyatakan komitmennya untuk menjaga perdamaian dan keamanan di perbatasan kedua Negara.
"Dialog dan atmofsir perundingan nampak positif," ungkap Menteri Luar Negeri Yordania Nasser Judeh yang ikut memfasilitasi perundingan kedua Negara seperti dikutip dari AFP, Rabu (4/1/2012).
Judeh menegaskan, Palestina telah menyerahkan proposal keamanan dan perbatasan. Pihak Israel menyatakan menerimanya dan, dalam waktu dekat akan segera mempelajari proposal tersebut.
Dalam perundingan ini, pihak Isreal mengutus Yitzahak Molcho. Sementara itu, Palestina mengutus Saeb Erakat dan rekannya Mohammed Shtayyeh.
Perundingan antara Israel dan Palestina sempat terhenti selama 15 bulan sejak Israel melakukan pembangunan di wilayah tepi Barat, dan Perdana Menteri Benyamin Netanyahu menolak untuk menghentikan pembangunan itu.
Sekjen Palestine Liberation Organization (PLO) kubu Yasser, Abed Rabbo, berpendapat pihaknya akan terus melakukan pemantauan terhadap posisi keempat pihak yang memfasilitasi pertemuan ini. Pihaknya juga ingin melihat seberapa jauh keempat pihak untuk menangani hambatan dalam proses perdamaian dengan Israel.
“Pertemuan ini tidak memenuhi persyaratan untuk kembali dilangsungkan. Negosiasi ini menurut saya mungkin tidak akan sukses,” kata Abed.(azh)
()