Kantor polisi Kolombia dibom
A
A
A
Sindonews.com - Kantor kepolisian di Kolombia diserang bom oleh sejumlah orang tidak dikenal, pada Jumat, 31 Desember 2011. Dalam insiden itu, seorang Kapten Polisi Jose Gomez Claros, seorang istri dan anak kapten polisi yang bertugas di Kota Orito, berjarak 540 kilometer (330 mil) barat daya dari Bogota, terbunuh.
Jenderal Rodolfo Palomino dari kepolisian nasional Kolombia mengatakan, enam polisi lainnya yang tengah berjaga juga mengalami luka. Kini mereka tengah mendapatkan perawatan di rumah sakit Ibu Kota Kolombia.
"Empat petugas polisi dan dua orang lainnya terluka. Salah satunya adalah anak dari kapten yang masih berusia 2 tahun," kata Palomino seperti dikutip dalam wawancara dengan radio RCN Kolombia.
Hingga kini, kepolisian Kolombia masih terus menyelidiki motif serangan bom dan pelaku yang bertanggung jawab atas insiden yang menewaskan anggota polisi beserta istri dan anaknya itu. Dugaan sementara, pelaku penyerangan berasal dari kelompok bersenjata yang berasal dari pemberontak sayap kiri dan pedagang obat bius.
Wali Kota Argenis Velasquez menambahkan, ledakan di kantor polisi itu terdengar sangat keras hingga ke rumahnya. "Bom itu sengaja diledakkan di dalam kantor polisi," terangnya dalam sebuah wawancara telepon.
Velasquez menambahkan, kapten polisi yang menjadi korban ledakan masih baru di pekerjaannya. "Saya pernah bertemu dengannya beberapa hari lalu, sebelum ledakan," tambahnya.
Selain kantor polisi, aksi teror juga terjadi di Kota lain Kolombia. Beberapa jam setelah ledakan, wali kota terpilih dari kota lain di barat daya Kolombia, juga tewas, Sabtu pagi. Jaime Alberto Chazatar, yang berkantor pada hari Minggu sebagai wali kota Santacruz de Guachaves, ditembak oleh orang tidak dikenal yang mengendarai sepeda di dekat rumahnya. (san)
Jenderal Rodolfo Palomino dari kepolisian nasional Kolombia mengatakan, enam polisi lainnya yang tengah berjaga juga mengalami luka. Kini mereka tengah mendapatkan perawatan di rumah sakit Ibu Kota Kolombia.
"Empat petugas polisi dan dua orang lainnya terluka. Salah satunya adalah anak dari kapten yang masih berusia 2 tahun," kata Palomino seperti dikutip dalam wawancara dengan radio RCN Kolombia.
Hingga kini, kepolisian Kolombia masih terus menyelidiki motif serangan bom dan pelaku yang bertanggung jawab atas insiden yang menewaskan anggota polisi beserta istri dan anaknya itu. Dugaan sementara, pelaku penyerangan berasal dari kelompok bersenjata yang berasal dari pemberontak sayap kiri dan pedagang obat bius.
Wali Kota Argenis Velasquez menambahkan, ledakan di kantor polisi itu terdengar sangat keras hingga ke rumahnya. "Bom itu sengaja diledakkan di dalam kantor polisi," terangnya dalam sebuah wawancara telepon.
Velasquez menambahkan, kapten polisi yang menjadi korban ledakan masih baru di pekerjaannya. "Saya pernah bertemu dengannya beberapa hari lalu, sebelum ledakan," tambahnya.
Selain kantor polisi, aksi teror juga terjadi di Kota lain Kolombia. Beberapa jam setelah ledakan, wali kota terpilih dari kota lain di barat daya Kolombia, juga tewas, Sabtu pagi. Jaime Alberto Chazatar, yang berkantor pada hari Minggu sebagai wali kota Santacruz de Guachaves, ditembak oleh orang tidak dikenal yang mengendarai sepeda di dekat rumahnya. (san)
()