Taiwan Bantah Bersikap Rasis Terhadap Direktur WHO

Kamis, 09 April 2020 - 11:58 WIB
Taiwan Bantah Bersikap...
Taiwan Bantah Bersikap Rasis Terhadap Direktur WHO
A A A
TAIPEI - Kementerian Luar Negeri Taiwan mengutuk tuduhan tidak berdasar dari Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyebut negara itu telah melakukan penghinaan rasis terhadapnya. Ini menambah ketegangan diantara negara itu dengan lembaga PBB tersebut.

Sebelumnya Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menolak "penghinaan rasis" terhadapnya, yang katanya berasal dari Taiwan.

Menanggapi hal tersebut, Kementerian Luar Negeri Taiwan mengatakan pihaknya sangat mengutuk dan memprotes tuduhan tidak berdasar yang disebut imajiner itu.

"Kami adalah negara demokrasi maju yang matang dan sangat berprestasi, dan sama sekali tidak menghasut orang-orang kami untuk secara pribadi menyerang Direktur Jenderal WHO, dan sama sekali tidak membuat komentar rasis," kata Kementerian Luar Negeri Taiwan.

"Taiwan mengutuk segala bentuk diskriminasi, dan setiap serangan di internet terhadap pimpinan WHO tidak ada hubungannya dengan Kementerian Luar Negeri Taiwan juga tidak dihasut olehnya," kementerian itu menambahkan.

"Komentar Tedros tidak bertanggung jawab dan ia harus mengklarifikasi serta meminta maaf kepada Taiwan," demikian bunyi pernyataan itu seperti dikutip dari Reuters, Kamis (9/4/2020).

Taiwan membanggakan dirinya terhadap langkah-langkah awal yang sejauh ini efektif terhadap pandemi virus Corona. Hingga saat ini ercatat hanya 379 kasus infeksi dan lima meninggal di negara itu, jauh lebih rendah daripada banyak negara tetangganya, bahkan sebelum diumumkan oleh WHO.

Dalam sebuah pernyataan langka tentang Taiwan bulan lalu, WHO mengatakan pihaknya mengikuti perkembangan virus Corona di sana, mempelajari bagaimana mereka melawannya, dan merinci bagaimana WHO telah bekerja dengan para ahli kesehatan Taiwan.

Lemahnya posisi keanggotaan Taiwan di WHO memicu kemarahan Taipei selama wabah virus Corona. Kondisi ini diyakini karena tekanan China yang menganggap pulau itu bagian dari negara itu. Taiwan mengatakan mereka tidak dapat memperoleh informasi yang tepat waktu dan kehidupan warga Taiwan telah menjadi pion politik. Namun WHO membantah kritik tersebut.'

Taiwan juga mengatakan WHO telah mengabaikan pernyataan-pertanyaannya pada awal wabah virus Corona dan belum membagikan informasi terkait virus Corona yang Taiwan berikan termasuk rincian tentang kasus dan metode pencegahannya.

Ini adalah bagian dari apa yang telah lama digambarkan sebagai pola yang menempatkannya dalam risiko karena tekanan China untuk mengeluarkannya dari badan internasional.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0314 seconds (0.1#10.140)