Diduga Terinfeksi Virus Corona, Belasan Polisi New York Meninggal
A
A
A
NEW YORK - Departemen Kepolisian kota New York, NYPD, menyatakan 12 anggotanya telah meninggal karena diduga terinfeksi virus Corona. Terbaru, seorang anggota NYPD meninggal pada hari Minggu lalu akibat komplikasi terkait virus Corona. Begitu laporan harian virus Corona dari NYPD.
Selain telah kehilangan belasan anggota, hampir 20% anggota polisi NYD dinyatakan sakit.
Menurut laporan itu, pada hari Senin, sebanyak 6.974 anggota NYPD sakit, terhitung 19,3% dari total tenaga kerja di departemen tersebut. Angka itu melonjak dari 12% pada 28 Maret.
"Saat ini, 1.935 anggota berseragam dan 293 anggota sipil dinyatakan positif terkena virus corona," kata NYPD seperti dikutip dari CNN, Selasa (7/4/2020).
Komisaris NYPD Dermot Shea sebelumnya mengatakan bahwa sementara mereka tidak akan menerapkan shift 12 jam, mereka akan melakukannya jika perlu.
Sebuah sumber mengatakan kepada CNN beberapa petugas yang telah sembuh kembali bekerja pada hari Jumat. Kondisi ini menunda perlunya penerapan kerja shift 12 jam di NYPD.
"Sekarang kita mendapatkan gelombang pertama kembali bekerja," kata pejabat itu. "Minggu depan, kita bisa mendapatkan ratusan kembali bekerja," imbuhnya.
NYPD mengatakan pihaknya akan menindak pertemuan sosial dan keagamaan.
Selama akhir pekan, polisi menggunakan sirene dan memutar pesan jarak sosial (social distancing) melalui sistem PA mereka di Borough Park untuk memecah pertemuan besar upacara pemakaman di komunitas Yahudi Hasid yang tidak mengikuti pedoman jarak sosial, menurut afiliasi CNN, WPIX.
Dalam periode 24 jam, petugas mengunjungi 2.419 supermarket, 6.959 bar dan restoran, 1.238 tempat umum dan 3.288 fasilitas perawatan pribadi.
Tidak ada yang ditangkap atau dikeluarkan panggilan pemeriksaan sehubungan dengan kunjungan tersebut, kata NYPD.
New York menjadi episentrum pandemi virus Corona, dengan lebih dari 68 ribu kasus dan 2.700 kematian. Pihak rumah sakit kota telah berjuang untuk mempertahankan ruang, personel dan peralatan untuk merawat pasien yang semakin banyak.
Selain telah kehilangan belasan anggota, hampir 20% anggota polisi NYD dinyatakan sakit.
Menurut laporan itu, pada hari Senin, sebanyak 6.974 anggota NYPD sakit, terhitung 19,3% dari total tenaga kerja di departemen tersebut. Angka itu melonjak dari 12% pada 28 Maret.
"Saat ini, 1.935 anggota berseragam dan 293 anggota sipil dinyatakan positif terkena virus corona," kata NYPD seperti dikutip dari CNN, Selasa (7/4/2020).
Komisaris NYPD Dermot Shea sebelumnya mengatakan bahwa sementara mereka tidak akan menerapkan shift 12 jam, mereka akan melakukannya jika perlu.
Sebuah sumber mengatakan kepada CNN beberapa petugas yang telah sembuh kembali bekerja pada hari Jumat. Kondisi ini menunda perlunya penerapan kerja shift 12 jam di NYPD.
"Sekarang kita mendapatkan gelombang pertama kembali bekerja," kata pejabat itu. "Minggu depan, kita bisa mendapatkan ratusan kembali bekerja," imbuhnya.
NYPD mengatakan pihaknya akan menindak pertemuan sosial dan keagamaan.
Selama akhir pekan, polisi menggunakan sirene dan memutar pesan jarak sosial (social distancing) melalui sistem PA mereka di Borough Park untuk memecah pertemuan besar upacara pemakaman di komunitas Yahudi Hasid yang tidak mengikuti pedoman jarak sosial, menurut afiliasi CNN, WPIX.
Dalam periode 24 jam, petugas mengunjungi 2.419 supermarket, 6.959 bar dan restoran, 1.238 tempat umum dan 3.288 fasilitas perawatan pribadi.
Tidak ada yang ditangkap atau dikeluarkan panggilan pemeriksaan sehubungan dengan kunjungan tersebut, kata NYPD.
New York menjadi episentrum pandemi virus Corona, dengan lebih dari 68 ribu kasus dan 2.700 kematian. Pihak rumah sakit kota telah berjuang untuk mempertahankan ruang, personel dan peralatan untuk merawat pasien yang semakin banyak.
(ian)