Tommy, Robot Perawat Penyelamat Dokter Italia dari Virus Corona

Kamis, 02 April 2020 - 04:21 WIB
Tommy, Robot Perawat...
Tommy, Robot Perawat Penyelamat Dokter Italia dari Virus Corona
A A A
VARESE - Dia tidak memakai masker tetapi dia membantu menyelamatkan nyawa para dokter di Italia dari virus corona COVID-19 saat merawat para pasien. Dia adalah Tommy, robot perawat.

Tommy adalah satu dari enam robot baru yang membantu para dokter dan perawat yang merawat pasien virus corona di Rumah Sakit Circolo di Varese, sebuah kota di wilayah Lombardy utara yang merupakan pusat wabah COVID-19 di Italia.

"Ini seperti memiliki perawat lain tanpa masalah yang berkaitan dengan infeksi," kata Dokter Francesco Dentali, direktur perawatan intensif di rumah sakit tersebut.

Robot-robot seukuran anak-anak itu memiliki mata besar yang berkedip dan ditinggalkan di samping tempat tidur pasien. Berkat mereka, para dokter dapat menjaga pasien lain yang berada dalam kondisi yang lebih serius.

Mereka memantau parameter dari peralatan di ruang perawatan, dan menyampaikannya ke staf rumah sakit. Robot-robot itu memiliki wajah layar sentuh yang memungkinkan pasien untuk merekam pesan dan mengirimkannya ke dokter.

Yang paling penting, Tommy dan rekan-rekan setimnya yang berteknologi tinggi memungkinkan rumah sakit membatasi jumlah kontak langsung antara dokter dan perawat dengan pasien, sehingga mengurangi risiko terinfeksi.

Lebih dari 4.000 petugas kesehatan Italia telah terinfeksi virus yang merawat para korban COVID-19 di Italia dan 66 dokter telah meninggal.

Korban meninggal di Italia akibat wabah ini sudah mencapai 13.155 orang atau lebih dari sepertiga dari total kematian global.

"Dengan menggunakan kemampuan saya, staf medis dapat berhubungan dengan pasien tanpa kontak langsung," kata robot Tommy kepada seorang wartawan yang berkunjung ke rumah sakit tersebut hari Rabu, seabagaimana dikutip Reuters, Kamis (2/4/2020). Nama robot itu diambil dari nama anak salah satu dokter yang berjuang memerangi wabah COVID-19.

Butuh beberapa saat bagi pasien untuk menyadari bahwa, mengingat besarnya tugas memerangi virus corona dan korban yang harus ditanggung staf medis yang bekerja terlalu keras, robot mungkin tepat diperbantukan sesuai perintah dokter.

"Anda harus menjelaskan kepada pasien tujuan dan fungsi robot," kata Dentali.

“Reaksi pertama tidak positif, terutama untuk pasien tua. Tetapi jika Anda menjelaskan tujuan Anda, pasien senang karena ia dapat berbicara dengan dokter," paparnya.

Robot juga membantu rumah sakit membatasi jumlah masker dan gaun pelindung yang harus digunakan staf medis.

"Saat ini, mereka adalah sumber daya yang langka," kata Dokter Gianni Bonelli, direktur rumah sakit.

Kekurangan masker telah menjadi salah satu masalah terbesar yang mengganggu sistem kesehatan nasional Italia sejak wabah COVID-19 muncul pada akhir Februari.

Komisioner nasional untuk keadaan darurat mengatakan akan Italia butuh setidaknya dua bulan untuk menjadi mandiri dalam memproduksi masker pelindung.

Tommy dan sesama robot perawat lainnya membawa satu keuntungan lagi, yakni mereka tidak mengalami kelelahan. Baterai bisa cepat diisi dan mereka kembali bekerja di bangsal.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1077 seconds (0.1#10.140)