Ada 800 Kematian Baru, Covid-19 Tewaskan Hampir 5.000 Orang di Italia
A
A
A
ROMA - Italia mencatat lonjakan kematian akibat virus Corona baru, Covid-19 yakni hampir 800 kematian pada hari Sabtu (21/3). Ini menjadikan korban tewas di negara yang paling terpukul di dunia itu menjadi hampir 5.000 jiwa.
Pada hari Sabtu, korban jiwa melonjak 793 jiwa, menjadi 4.825 dalam kenaikan satu hari terbesar sejak penularan muncul sebulan lalu. Badan Perlindungan Sipil Italia menuturkan, total kasus infeksi juga dilaporkan naik menjadi 53.578 dari sebelumnya 47.021.
Menurut Badan Perlindungan Sipil, ada 2.857 orang dalam perawatan intensif, naik dari sebelumnya 2.655. Lombardy, wilayah di Italia utara, menjadi wilayah paling terdampak dengan 3.095 kematian dan 25.515 kasus.
Pasca lonjakan terbaru kematian tersebut, Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte memerintahkan bahwa semua bisnis harus ditutup hingga 3 April. Dia menuturkan, hanya usaha-usaha yang penting untuk mempertahankan rantai pasokan negara, yang tetap diizinkan untuk buka.
"Ini adalah krisis paling sulit dalam periode pasca perang. Hanya kegiatan produksi yang dianggap vital untuk produksi nasional yang akan diizinkan untuk tetap buka," kata Conte, seperti dilansir Reuters pada Minggu (22/3/2020).
Supermarket, apotek, layanan pos dan perbankan akan tetap terbuka dan layanan publik yang penting termasuk transportasi akan dipastikan. "Kami memperlambat mesin produksi negara, tetapi kami tidak menghentikannya," kata Conte.
Pada hari Sabtu, korban jiwa melonjak 793 jiwa, menjadi 4.825 dalam kenaikan satu hari terbesar sejak penularan muncul sebulan lalu. Badan Perlindungan Sipil Italia menuturkan, total kasus infeksi juga dilaporkan naik menjadi 53.578 dari sebelumnya 47.021.
Menurut Badan Perlindungan Sipil, ada 2.857 orang dalam perawatan intensif, naik dari sebelumnya 2.655. Lombardy, wilayah di Italia utara, menjadi wilayah paling terdampak dengan 3.095 kematian dan 25.515 kasus.
Pasca lonjakan terbaru kematian tersebut, Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte memerintahkan bahwa semua bisnis harus ditutup hingga 3 April. Dia menuturkan, hanya usaha-usaha yang penting untuk mempertahankan rantai pasokan negara, yang tetap diizinkan untuk buka.
"Ini adalah krisis paling sulit dalam periode pasca perang. Hanya kegiatan produksi yang dianggap vital untuk produksi nasional yang akan diizinkan untuk tetap buka," kata Conte, seperti dilansir Reuters pada Minggu (22/3/2020).
Supermarket, apotek, layanan pos dan perbankan akan tetap terbuka dan layanan publik yang penting termasuk transportasi akan dipastikan. "Kami memperlambat mesin produksi negara, tetapi kami tidak menghentikannya," kata Conte.
(esn)