Pandemi Virus Corona Diprediksi Tidak Berakhir Tahun Ini
A
A
A
HONG KONG - Seorang ahli mikrobiologi terkemuka Hong Kong memprediksi bahwa pandemic virus Corona baru, Covid-19 tidak akan berakhir tahun ini. Alasannya, karena penyebarannya sudah sangat luas.
Yuen Kwok-yung dari University of Hong Kong mengatakan dalam pandangannya, pandemi tidak akan berakhir sampai antivirus atau vaksin yang murah dan efektif tersedia atau mayoritas penduduk telah tertular virus dan mendapatkan kekebalan alami.
Dia lalu mengatakan, situasi di daratan China dan Hong Kong mungkin membaik di musim panas. Tapi, dia menyebut mungkin akan ada sebuah situasi yang terbalik, di mana virus itu justru akan dibawa oleh orang-orang di bagian bumi selatan, yang memiliki musim dingin lebih pajang ke daratan China.
"Saya pikir epidemi itu mungkin tidak akan berakhir. Akan ada apa yang saya sebut kasing terbalik. Awalnya negara-negara lain takut pada kami, sekarang kami takut pada mereka (karena membawa virus)," ucapnya, seperti dilansir South China Morning Post.
Sejak akhir Februari, infeksi Covid-19 melonjak di Korea Selatan (Korsel), Italia, dan Iran, yang menjadikan tiga negara tersebut sebagai negara dengan jumlah kasus terbanyak di luar China.
Yuen kemudian mendesak masyarakat, khususnya masyarakat Hong Kong untuk menghindari bepergian, setidaknya sampai akhir tahun. Dia menunjuk dua infeksi di Hong Kong yang terkait dengan grup tur yang baru-baru ini melakukan perjalanan ke India.
Seorang wanita lain berusia 80-an dari kelompok yang sama juga didiagnosis menderita Covid-19, setelah kembali ke Vancouver, Kanada. "Ketika epidemi serius, hindari bepergian ke tempat lain, kecuali jika perlu," kata Yuen.
Dia mengatakan bahwa sementara penyebaran virus secara global telah mengalihkan fokus dari pengetatan langkah-langkah perbatasan antara Hong Kong dan China daratan. Yuen menyebut, masih terlalu dini untuk mengatakan apakah situasi di daratan akan terkendali pada bulan April, atau saat mulai memasuki musim yang lebih hangat, seperti yang disarankan oleh beberapa ahli di sana.
Yuen juga mengatakan virus itu, seperti kebanyakan jenis lain, telah bermutasi, tetapi meyakinkan bahwa untuk saat ini tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa virus itu menjadi lebih mematikan atau mudah ditularkan. Kunci untuk memerangi epidemi, Yuen menegaskan, dimulai dengan kebersihan pribadi.
“Jika setiap orang mencuci tangannya, memakai masker setiap saat dan menjaga jarak sosial, risiko infeksi akan berkurang. Ini masalah kepatuhan. Kita tidak bisa menjaga diri dari virus selamanya, tetapi semakin lama kita menunda penyebarannya, semakin tinggi peluang mendapatkan vaksin tepat waktu," tukasnya.
Yuen Kwok-yung dari University of Hong Kong mengatakan dalam pandangannya, pandemi tidak akan berakhir sampai antivirus atau vaksin yang murah dan efektif tersedia atau mayoritas penduduk telah tertular virus dan mendapatkan kekebalan alami.
Dia lalu mengatakan, situasi di daratan China dan Hong Kong mungkin membaik di musim panas. Tapi, dia menyebut mungkin akan ada sebuah situasi yang terbalik, di mana virus itu justru akan dibawa oleh orang-orang di bagian bumi selatan, yang memiliki musim dingin lebih pajang ke daratan China.
"Saya pikir epidemi itu mungkin tidak akan berakhir. Akan ada apa yang saya sebut kasing terbalik. Awalnya negara-negara lain takut pada kami, sekarang kami takut pada mereka (karena membawa virus)," ucapnya, seperti dilansir South China Morning Post.
Sejak akhir Februari, infeksi Covid-19 melonjak di Korea Selatan (Korsel), Italia, dan Iran, yang menjadikan tiga negara tersebut sebagai negara dengan jumlah kasus terbanyak di luar China.
Yuen kemudian mendesak masyarakat, khususnya masyarakat Hong Kong untuk menghindari bepergian, setidaknya sampai akhir tahun. Dia menunjuk dua infeksi di Hong Kong yang terkait dengan grup tur yang baru-baru ini melakukan perjalanan ke India.
Seorang wanita lain berusia 80-an dari kelompok yang sama juga didiagnosis menderita Covid-19, setelah kembali ke Vancouver, Kanada. "Ketika epidemi serius, hindari bepergian ke tempat lain, kecuali jika perlu," kata Yuen.
Dia mengatakan bahwa sementara penyebaran virus secara global telah mengalihkan fokus dari pengetatan langkah-langkah perbatasan antara Hong Kong dan China daratan. Yuen menyebut, masih terlalu dini untuk mengatakan apakah situasi di daratan akan terkendali pada bulan April, atau saat mulai memasuki musim yang lebih hangat, seperti yang disarankan oleh beberapa ahli di sana.
Yuen juga mengatakan virus itu, seperti kebanyakan jenis lain, telah bermutasi, tetapi meyakinkan bahwa untuk saat ini tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa virus itu menjadi lebih mematikan atau mudah ditularkan. Kunci untuk memerangi epidemi, Yuen menegaskan, dimulai dengan kebersihan pribadi.
“Jika setiap orang mencuci tangannya, memakai masker setiap saat dan menjaga jarak sosial, risiko infeksi akan berkurang. Ini masalah kepatuhan. Kita tidak bisa menjaga diri dari virus selamanya, tetapi semakin lama kita menunda penyebarannya, semakin tinggi peluang mendapatkan vaksin tepat waktu," tukasnya.
(esn)