Kiev Desak Dunia Internasional Tekan Rusia Terkait Konflik Ukraina Timur

Kamis, 20 Februari 2020 - 17:51 WIB
Kiev Desak Dunia Internasional Tekan Rusia Terkait Konflik Ukraina Timur
Kiev Desak Dunia Internasional Tekan Rusia Terkait Konflik Ukraina Timur
A A A
KIEV - Pemerintah Ukraina mendesak dunia internasional untuk memberikan tekanan lebih kepada Rusia, terkait dengan konflik di Ukraina Timur. Desakan ini datang setelah pertempuran kembali pecah di wilayah Luganks.

"Kami menyerukan kepada masyarakat internasional untuk menanggapi pelanggaran yang jelas dilakukan oleh Rusia terhadap Perjanjian Minsk beserta aturannya, yang dicapai pada KTT Normandia di Paris pada bulan Desember 2019," kata Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Volodymyr Pakhil.

"Tekanan terhadap Rusia harus ditingkatkan untuk memaksa Rusia agar menghormati komitmen perdamaian sebagai pihak yang terlibat dalam konflik di Ukraina Timur," sambungnya, dalam pernyataan yang diterima Sindonews pada Kamis (20/2/2020).

Sebelumnya diwartakan, seorang tentara Ukraina tewas dan empat orang lainnya terluka pada Selasa (18/2/2020) saat pertempuran pecah di Ukraina timur. Pemerintah Ukraina dan separatis yang didukung Rusia saling menyalahkan pihak lain sebagai pemicu pertempuran.

Kekerasan itu merupakan salah satu yang terburuk sejak konferensi Paris pada Desember untuk menjembatani Kiev dan separatis dalam penerapan kesepakatan damai. Pertempuran itu terjadi menjelang kemungkinan pertemuan kedua membahas isu itu di Berlin.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy menyatakan akan menggelar rapat dewan keamanan nasional untuk membahas pertempuran terbaru di wilayah Donbass.

Dia kemudian menyatakan tak yakin pertempuran itu akan menghalangi upaya mengakhiri konflik yang telah menewaskan lebih dari 13.000 orang sejak 2014 meski ada kesepakatan gencatan senjata 2015.

Saat mengumumkan satu tentaranya tewas, militer Ukraina menuduh pasukan yang didukung Rusia menggunakan artileri berat untuk melanggar garis Ukraina.

Namun, separatis menuduh pasukan pemerintah Ukraina menyerang terlebih dulu. Mereka menyatakan sekelompok kecil tentara mencoba dan gagal menerobos garis mereka. Menurut separatis, kelompok tentara Ukraina masuk ke ladang ranjau sehingga dua tentara Ukraina tewas dan tiga orang lainnya terluka.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4289 seconds (0.1#10.140)