Kandidat Capres dari Partai Demokrat Bloomberg Jadi Sasaran Tembak

Selasa, 18 Februari 2020 - 08:46 WIB
Kandidat Capres dari...
Kandidat Capres dari Partai Demokrat Bloomberg Jadi Sasaran Tembak
A A A
WASHINGTON - Kandidat calon presiden (capres) Partai Demokrat Michael Bloomberg menjadi sasaran tembak para rivalnya dalam memperebutkan tiket nominasi pemilu presiden pada November 2020 mendatang. Bloomberg ditantang pada debat kandidat capres untuk menguji visi dan misi kepemimpinannya.

Bloomberg, konglomerat media dan mantan Wali Kota New York, telah menghabiskan dana besar-besaran untuk kampanye di televisi dan media cetak. Dia memang terlambat masuk dalam bursa pertarungan nominasi capres Partai Demokrat untuk menghadapi Presiden Donald Trump. Dia juga belum mengikuti debat kandidat capres tersebut. Namun, Bloomberg bisa ikut debat yang akan digelar pada Rabu (192) jika jajak pendapat publik meraih nilai 10%.

“Dia (Bloomberg) seharusnya tidak bersembunyi di balik gelombang udara (iklan televisi dan online),” sindir kandidat capres dan Senator Minnesota Amy Klobuchar dilansir NBC.

“Saya tidak bisa mengalahkan di gelombang udara (iklan televisi), tapi saya bisa mengalahkannya di panggung debat. Saya pikir rakyat Amerika Serikat (AS) ingin membuat keputusan,” katanya.

Mantan wakil presiden AS Joe Biden mengungkapkan akan menantang Bloomberg atas catatan kepemimpinan saat menjadi wali kota terutama strategi “stop and frisk” yang menjerat sejumlah warga kulit hitam dan warga keturunan Latin. Bloomberg meminta maaf atas kebijakan itu pada November lalu sesaat sebelum dia mengumumkan pencalonannya. “Ha itu adalah USD60 miliar bisa membeli banyak iklan. Tapi, itu tidak bisa menghapus catatanmu,” kata Biden.

Sedangkan Bernie Sanders yang memenangkan pemilu pendahuluan New Hampshire mengungkapkan, Mike Bloomberg tidak akan menghasilkan “keterkejutan dan energi” untuk memenangkan Gedung Putih. “Kebenaran sederhana adalah Wali Kota Bloomberg dengan segala uangnya, tidak akan menciptakan kegembiraan dan energi yang dibutuhkan pemilih untuk turun ke tempat pemungutan suara agar bisa mengalahkan Donald Trump,” kata Sanders. Sanders memang musuh utama bagi Bloomberg. Kenapa Sanders mengkritik undang-undang gaji minimum, kebijakan, pajak bagi orang kaya, dan mengatur konglomerasi Wall Street.

Selain itu, kampanye Bloomberg kerap menghadapi tudingan kalau dia pernah berkomentar tidak sopan terhadap perempuan. Perusahaannya Bloomberg LP juga mengembangkan lingkungan keras dan kasar bagi pekerja perempuan. Namun, tim kampanye menolak tuduhan itu. “Perusahaan saya, yakni Wall Street yang menyediakan berita dan informasi keuangan hanya memiliki sedikit kasus kekerasan seksual. Sebagian besar orang mengatakan kita adalah tempat yang hebat untuk bekerja,” katanya.

The Washington Post pada Sabtu lalu memublikasikan salinan buku setebal 32 halaman yang didistribusikan pada sebuah pesta tahun 1990. Buku tersebut juga berisi pidato seksis Bloomberg yang dikumpulkan koleganya. Sayangnya, Reuters belum mampu melihat materi tersebut secara independen.

The Washington Post juga membeberkan sejumlah gugatan hukum tentang diskriminasi terhadap Bloomberg LP dalam tiga dekade terakhir. Salah satu yang populer adalah gugatan seorang pegawai pemasaran yang mengajukan gugatan hukum bahwa dia mengatakan kepada Bloomberg bahwa dirinya hamil pada 1995. Ternyata Bloomberg merespons dengan mengatakan “Gugurkan!”. Bloomberg membantahnya dan gugatan hukum pun selesai.

Juru bicara tim kampanye Bloomberg, Julie Wood, mengatakan laporan The Washington Post merupakan rekaman yang terjadi dua dekade terakhir. “Dalam organisasi besar, ada sejumlah komplain, tetapi Mike tidak akan menoleransi diskriminasi atau pelecehan. Dia menciptakan budaya yang mengutamakan kesetaraan dan inklusif,” katanya.

Ketika ditanya laporan The Washington Post, Pete Buttigieg, kandidat capres Demokrat dan mantan Wali Kota South Bend, Indiana, mengatakan dirinya akan menjawab dan berbicara mengenal hal itu. Buttigieg merupakan kandidat kuda hitam yang cukup dijagokan setelah memenangkan kaukus Iowa.

Pada jajak pendapat Reuters dan Ipsos yang dilaksanakan 22 Januari hingga 10 Februari, 10% pemilih Demokrat dan independen perempuan memberikan dukungan bagi Bloomberg. Bukan hanya Bloomberg yang menghadapi isu perempuan. Dua perempuan pernah menuding Biden melakukan pelecehan seksual. Sanders juga meminta kepada perempuan karena pernah memperlakukan anggota kampanye presiden 2016.

Dalam wawancara dalam program The View, Bloomberg mengekspresikan kekecewaannya karena pernah mencerita lelucon rasis di masa lalu. “Apakah saya menyesalinya Ya. Itu memalukan,” katanya.

Pemilu pendahuluan terdekat pada 22 Februari mendatang di Las Vegas, Nevada. Namun, Bloomberg tidak akan ikut di Nevada. Dia hanya fokus pada pemilu pendahuluan di negara bagian yang memulai pemilihan pada 3 Maret atau dikenal dengan “Super Tuesday” , termasuk Virginia. (Andika H Mustaqim)
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0860 seconds (0.1#10.140)