Belasan Penumpang Positif Corona, Dua Kapal Pesiar Dikarantina

Kamis, 06 Februari 2020 - 06:18 WIB
Belasan Penumpang Positif...
Belasan Penumpang Positif Corona, Dua Kapal Pesiar Dikarantina
A A A
HONG KONG - Sebaran virus corona semakin sulit terdeteksi. Kemarin 13 penumpang kapal pesiar World Dream dan Diamond Princess terbukti positif terjangkit pneumonia. Lantaran ada belasan penumpang yang terpapar virus mematikan ini, kapal pesiar yang tengah berlayar di Hong Kong dan Jepang ini dikarantina. Imbasnya, sebanyak 5.300 penumpang tidak diperbolehkan melanjutkan perjalanan karena diisolasi di kapal. Kapal pesiar World Dream yang berpenumpang 1.800 orang kini ditambatkan di Terminal Kapal Pesiar Kai Tak, Hong Kong. Adapun Diamond Princess yang berlabuh di lepas pantai Yokohama, dekat Tokyo, dengan 2.666 penumpang dan 1.045 kru di karantina di sana.

Kekhawatiran adanya virus corona di dalam World Dream muncul setelah tiga eks penumpangnya diketahui positif terjangkit pneumonia. Ketiga pasien itu turut berlayar pada 19-24 Januari dengan tujuan Vietnam. Operator World Dream, Dream Cruises, menyatakan pelayaran tersebut di ikuti sebanyak 6.296 orang. “Sebelum memasuki kapal, seluruh penumpang sudah melalui pemeriksaan suhu tubuh di Nansha,” ungkap Dream Cruises seperti dikutip CNN.

Siapa pun yang memiliki suhu tubuh di atas batas normal akan diperiksa lebih lanjut oleh Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Nansha. Saat itu seluruh penumpang hasilnya negatif terpapar virus corona ini.

Sepulang dari Vietnam, para penumpang pun turun dalam dua pemberhentian, yakni di Nansha dan di Hong Kong. Lalu kru World Dream yang mencapai 1.814 orang kembali menjemput dan melayani penumpang yang lain. Namun sebanyak tiga penumpang dalam pelayaran ke Vietnam kedua kalinya positif terinfeksi virus corona. “Setelah mengetahui adanya kabar itu dari media massa China, kami langsung menyegel kabin tempat mereka tinggal,” ungkap Dream Cruises.

Sebelum tiba di Hong Kong, World Dream berlayar dari Kota Pelabuhan Kaoh siung, Taiwan, pada 4 Februari. Saat ini tidak ada satu pun penumpang yang diperbolehkan keluar. Dream Cruise mengaku berupaya mengontak seluruh penumpang yang turut serta dalam pelayaran menuju Vietnam pada 19-24Januari silam untuk mendorong mereka melakukan pemeriksaan kesehatan di CDC jika mengalami gejala sakit. Kru World Dream di kabin pasien juga diisolasi dan diawasi seharian penuh.

Sejauh ini tidak ada kru World Dream yang positif mengidap pneumonia akibat virus corona. Namun, menurut Kemenkes Hong Kong, sekitar 30 kru dilaporkan mengalami demam dan dalam kondisi stabil. Tiga penumpang lain yang melaporkan diri mengalami demam juga diisolasi untuk pemeriksaan intensif.

Sementara itu sebanyak 10 penumpang Diamond Princess positif terjangkit virus corona. Hal itu diungkapkan Menteri Kesehatan (Menkes) Jepang Katsunoby Kato. Seorang pasien terjangkit berasal dari Amerika Serikat (AS), 2 dari Australia, 3 dari Jepang, dan sisanya dari Hong Kong. Seorang kru asal Filipina juga disebut mengalami demam. “Kasus ini kami ketahui setelah petugas kesehatan memeriksa kondisi dan suhu tubuh setiap penumpang dari kabin ke kabin,” ujar Kato. Mereka yang menunjukkan gejala sakit langsung diperiksa lebih lanjut. Saat ini seluruh penumpang Diamond Princess akan menjalani karantina setidaknya selama 14 hari.

Hasil pemeriksaan kesehatan penumpang yang menunjukkan gejala sakit belum selesai seluruhnya. Sedikitnya 100 hasil uji laboratorium masih dalam proses analisis. Namun pemeriksaan suhu sudah selesai. Seorang penumpang Spencer Fehrenbacher mengaku mengalami sakit tenggorokan dan demam pekan lalu. “Kru Diamond Princess sangat suportif dan komunikatif. Mereka juga menyediakan akses internet yang memadai sehingga semua orang dapat berkomunikasi dengan keluarga atau teman di luar kapal,” kata Fehrenbacher, warga AS yang tinggal di Tianjin, China, untuk melanjutkan studi S-2.

Profesor patologi dari Universitas Hong Kong, John Nicholls, mengatakan langkah pencegahan yang diambil operator World Dream dan Diamond Princess sudah tepat. Kekhawatiran mereka juga dapat dimaklumi. Sebab virus corona dapat menyebar cepat di dalam kapal yang sempit dan disesaki ribuan orang.

Otoritas China menyatakan pasien virus korona rata-rata tidak menunjukkan gejala apapun selama beberapa hari. Uniknya, virus tersebut sudah dapat menular sekalipun belum berinkubasi. Sejauh ini lebih dari 20.000 orang positif terjangkit virus corona di China, 490 di antaranya meninggal dunia.

Pengobatan WNI Dilakukan Singapura

Hingga saat ini diduga ada satu warga negara Indonesia di Singapura yang positif terpapar virus corona. WNI ber usia 44 tahun tersebut berada di ruang isolasi di Singapura. “Yang di sana biar dirampungkan oleh Singapura terlebih dulu,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, kemarin.

Jokowi mengatakan pihak pemerintah akan tetap mendampingi melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura. Dia mengaku bersyukur bahwa sampai saat ini di Indonesia belum ada warga yang sampai terkena virus corona. “Negara kita Indonesia tidak ada, belum ada yang namanya virus corona. Bahwa ada, satu WNI kita di Singapura masih ditangani oleh Singapura dan tentu saja didampingi oleh KBRI,” ungkapnya.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendi memastikan pemerintah hadir untuk mendampingi WNI di Singapura tersebut. Dia mengatakan telah meminta Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk memantau hal ini. “Bagaimanapun mereka adalah WNI kita sehingga kita harus hadir menangani kasus ini. Mudah-mudahan ini satu satu-satunya, tidak ada tambahan lagi,” tuturnya.

Muhadjir mengatakan sesuai dengan protokol WHO, tidak mungkin memulangkan WNI yang positif corona. Dalam protokol WHO tersebut dinyatakan bahwa orang yang sakit tidak boleh dievakuasi. “Sehingga nanti kemungkinan sementara yang paling mungkin ada koordinasi dengan Pemerintah Singapura, bagaimana supaya WNI itu mendapat perawatan yang maksimal, sehingga peluangnya untuk pulih kembali lebih tinggi,” terangnya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0948 seconds (0.1#10.140)