Palestina Keukeuh Tolak AS Jadi Mediator Pembicaraan Damai
A
A
A
JAKARTA - Palestina menegaskan bahwa pihaknya menolak jika Amerika Serikat (AS) menjadi mediator tunggal dalam pembicaraan dengan Israel. Menurut Palestina, sikap AS sangat bias terhadap Israel.
Sekertaris Pertama Kedutaan Besar Palestina, Ahmad Metani mengatakan, Palestina ingin adanya sebuah solusi damai berdasarkan resolusi PBB. Selain itu, Palestina berharap adanya konferensi internasional untuk membantu menyelesaikan masalah yang ada, tanpa menjadikan AS sebagai mediator tunggal.
"Presiden kami mengatakan dengan jelas bahwa kami menginginkan solusi damai untuk menyelesaikan masalah kami, tetapi berdasarkan resolusi PBB dan Dewan Keamanan ditambah kami meminta konferensi internasional untuk menyelesaikan masalah Palestina," ucap Metani di Jakarta, Rabu (5/2/2020).
"Ini bisa 4 + 1 atau 5 + 1, tidak apa-apa tapi tidak hanya Amerika saja sebagai mediator. Jika Amerika dilibatkan, tidak apa-apa, kita tahu bahwa Amerika adalah negara adikuasa, harus dengan 4 + 1 atau 5 + 1, tetapi tidak hanya Amerika, karena mereka memiliki kebijakan bias dan mereka mendukung Israel," sambungnya.
Ia kemudian mengatakan rencana perdamaian Timur Tengah yang digagas oleh AS, atau yang disebut juga Kesepakatan Abad Ini telah membantu untuk menyatukan seluruh lapisan masyrakat Palestina.
"Kami telah berjuang selama lebih dari 70 tahun, dan saya meyakinkan Anda bahwa Palestina tidak pernah bersatu, tidak pernah bersatu seperti saat ini dengan Presiden dan kepemimpinan kami. Semua Muslim, Kristen dan semua faksi dan partai di Palestina sangat bersatu melawan Kesepakatan Abad Ini," tukasnya.
Sekertaris Pertama Kedutaan Besar Palestina, Ahmad Metani mengatakan, Palestina ingin adanya sebuah solusi damai berdasarkan resolusi PBB. Selain itu, Palestina berharap adanya konferensi internasional untuk membantu menyelesaikan masalah yang ada, tanpa menjadikan AS sebagai mediator tunggal.
"Presiden kami mengatakan dengan jelas bahwa kami menginginkan solusi damai untuk menyelesaikan masalah kami, tetapi berdasarkan resolusi PBB dan Dewan Keamanan ditambah kami meminta konferensi internasional untuk menyelesaikan masalah Palestina," ucap Metani di Jakarta, Rabu (5/2/2020).
"Ini bisa 4 + 1 atau 5 + 1, tidak apa-apa tapi tidak hanya Amerika saja sebagai mediator. Jika Amerika dilibatkan, tidak apa-apa, kita tahu bahwa Amerika adalah negara adikuasa, harus dengan 4 + 1 atau 5 + 1, tetapi tidak hanya Amerika, karena mereka memiliki kebijakan bias dan mereka mendukung Israel," sambungnya.
Ia kemudian mengatakan rencana perdamaian Timur Tengah yang digagas oleh AS, atau yang disebut juga Kesepakatan Abad Ini telah membantu untuk menyatukan seluruh lapisan masyrakat Palestina.
"Kami telah berjuang selama lebih dari 70 tahun, dan saya meyakinkan Anda bahwa Palestina tidak pernah bersatu, tidak pernah bersatu seperti saat ini dengan Presiden dan kepemimpinan kami. Semua Muslim, Kristen dan semua faksi dan partai di Palestina sangat bersatu melawan Kesepakatan Abad Ini," tukasnya.
(ian)