Gelontorkan Jutaan Dolar, Dua Miliarder Berebut Kursi Capres Demokrat

Selasa, 04 Februari 2020 - 16:16 WIB
Gelontorkan Jutaan Dolar,...
Gelontorkan Jutaan Dolar, Dua Miliarder Berebut Kursi Capres Demokrat
A A A
WASHINGTON - Dua miliarder yang menjadi bakal calon presiden (capres) Partai Demokrat, yakni Michael Bloomberg dan Tom Steyer, berlomba menggelontorkan dana pribadi berupa uang tunai. Tahun lalu saja mereka berhasil menghabiskan USD389juta (Rp5,34 triliun) untuk kampanyenya.

Bloomberg yang meluncurkan kampanye pada November lalu telah menghabiskan USD188 juta (Rp2,58 triliun) hanya dalam dua bulan. Hebatnya, dana tersebut diambil sepenuhnya dari kekayaan pribadinya. Untuk iklan kampanye di televisi saja, Bloomberg menggelontorkan USD132 juta (Rp1,81triliun) hingga akhir 2019.

Selain menghabiskan dana untuk kampanye iklan di televisi, Bloomberg juga fokus merekrut banyak pegawai di lapangan. Khusus di California saja, mantan wali kota New York itu merekrut 200 staf. Untuk 35 negara bagian yang penting, Bloomberg merekrut 800 staf dan ratusan relawan di kantor pusatnya di New York. Selain di California yang menjadi fokus Bloomberg, dia merekrut 150 staf di Texas yang juga menggelar Super Tuesday.

“Dia (Bloomberg) membuka banyak kantor lapangan di California seperti saya tidak pernah melihat pada pemilu pendahuluan sebelumnya,” kata pakar strategi kampanye Demokrat di Sacramento, Brian Brokaw. Dia mengungkapkan, semua resep dipanggang hingga menjadi sesuatu yang nyata.

Bloomberg mengabaikan pertarungan di Iowa. Dia lebih fokus pada puluhan negara bagian lain yang akan memberikan pilihan “Super Tuesday” pada 3 Maret mendatang. Hanya pada satu hari spesial, sebanyak 3.979 delegasi negara bagian akan memiliki nominasi capres. “Kamu ingin pergi dimana pemilih berada. Berarti fokusnya adalah negara bagian,” kata Bloomberg kepada Reuters. “Saya akan pergi ke setiap negara bagian,” imbuhnya.

Siapa lawan terberat Bloomberg? “Nasibnya (Bloomberg) bukan ditentukan kekuatannya,” kata Direktur USC Centerfor the Political Future di Los Angeles, Bob Shrum. Shrum mengungkapkan, Bloomberg bisa bertarung dengan mantan wakil presiden Joe Biden. “Namun, Bloomberg menjadi alternatif berat bagi Sanders,” paparnya.

Steyer yang mengumumkan pencalonannya pada Juli tahun lalu telah menghabiskan USD201 juta (Rp2,76 triliun) selama 2019. Padahal, dia menganggarkan USD202,5 juta (Rp2,78triliun) untuk kampanyenya. Dia hanya mendapatkan USD3 juta (Rp41 miliar) dari donasi. Namun, Steyer yang memiliki kualifikasi bagus dalam debat, harus menghadapi kenyataan bahwa popularitasnya pada jajak pendapat nasional hanya 2%.

Sebagian besar bakal capres Demokrat fokus pada kaukus Iowa yang digelar kemarin waktu setempat. Mereka menghabiskan uang untuk iklan dan menerjunkan tim sukses di negara bagian kecil tersebut.

Kaukus Iowa merupakan pemilu pendahuluan pertama dari serangkaian pemungutan suara yang dilaksanakan untuk memiliki capres Partai Demokrat. Sebanyak 11 bakal capres bertarung untuk memperebutkan nominasi capres yang akan melawan Presiden Donald Trump pada November 2020.

Senator Bernie Sandersmen duduki peringkat ketiga dalam belanja kampanye senilai USD90,7 juta dalam 10 bulan terakhir selama 2019. Para kandidat memang diwajibkan untuk melaporkan pengeluaran kampanye kepada Komisi Pemilu Federal.

Pelacak media independen mengestimasi pengeluaran Bloomberg untuk kampanye bisa melebihi USD250 juta pada Januari. Adapun Steyer menghabiskan dana untuk iklan televisi mencapai USD117 juta dan USD44 juta untuk iklan online.

Kalau Senator Elizabeth Warren hanya menghabiskan dana USD16 juta untuk memberdayakan tim relawan di lapangan selama 2019. Manajer kampanye Warren, Roger Lau, mengungkapkan bahwa tim mereka terdiri atas 1.000 staf dan lebih dari 100 kantor lapangan di 31 negara bagian.

“Kita memperkirakan ada pertarungan nominasi yang panjang dan kita membangun tim kampanye yang berkelanjutan untuk Super Tuesday dan mempertahankan daya tahan untuk narasi media tanpa berhenti bernafas ketika pemungutan suara dimulai,” ujar Lau.

Kalau Sanders menghabiskan USD14 juta untuk menggerakkan relawan di lapangan. Namun, biaya iklan Sandersmen capai USD13,5 juta untuk iklan televisi dan USD9,7 juta untuk iklan online.

Sementara mantan wali kota South Bend, Indiana, Mayor Buttigieg menghabiskan iklan online mencapai USD11,6 juta. Dia menghabiskan dana untuk relawan mencapai USD9,9 juta dan iklan televisi hanya USD9,4 juta.

Untuk mantan wakil presiden Joe Biden menghabiskan USD11,7 juta untuk menggaji anggota tim kampanyenya. Dia hanya menghabiskan USD7,2juta untuk iklan online dan iklan televisi hanya memiliki anggaran USD2,3 juta.

Sementara itu pertarungan antar kandidat capres Partai Demokrat semakin ketat. Dua jajak pendapat menunjukkan Joe Biden masih diunggulkan untuk memenangi nominasi tiket capres Partai Demokrat. Jajak pendapat yang digelar Universitas Monmouth menunjukkan Biden unggul dengan 24% di Iowa dan New Hampshire. Posisi kedua di tempati Sanders dengan selisih enam poin dari Biden.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0773 seconds (0.1#10.140)