Bolivia Tekan Argentina Soal Seruan Morales pada Milisi Lokal
A
A
A
LA PAZ - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Bolivia meminta pemerintah Argentina menolak komentar mantan Presiden Bolivia Evo Morales yang menyeru organisasi milisi bersenjata di negara asalnya.
Saat ini Morales tinggal di pengasingan di Buenos Aires, Argentina setelah melarikan diri dari Bolivia. Morales mengatakan pada Reuters bahwa rakyat Bolivia memiliki hak untuk mengorganisir dan membela diri, tanpa senjata api, dari serangan oleh pemerintahan sementara Bolivia yang mengkudetanya tahun lalu.
"Kami meminta pemerintah Argentina menolak tindakan Evo Morales yang bertentangan dengan hukum dan ketertiban publik internasional," papar pernyataan pemerintah Bolivia.
Bolivia telah mengirim surat diplomatik untuk Menteri Luar Negeri (Menlu) Argentina Felipe Sola. Pemerintahan sementara Bolivia tak menyembunyikan kemarahannya karena Morales terus menjadi pemain kunci melalui Partai Gerakan untuk Sosialisme yang dipimpinnya menjelang pemilu baru pada 3 Mei.
Juru bicara Kemlu Argentina menyatakan negaranya tidak mengakui pemerintahan sementara Bolivia dan menunggu pemilu untuk mengakui pemerintahan Bolivia selanjutnya.
Presiden Argentina Peronist President Alberto Fernandez telah mendukung hak Morales untuk berbicara bebas. Dia memberi Morales suaka meski menciptakan ketegangan antara pemerintahannya dan Amerika Serikat (AS).
Presiden sementara Bolivia Jeanine Anez menggalang oposisi terhadap Moraels menjelang pemilu Mei. Morales tidak maju dalam pemilu itu tapi masih mengatur kampanye partainya.
Anez mempererat kerja sama dengan AS. Penasehat senior Presiden AS Donald Trump, Mauricio Claver-Carone saat ini mengunjungi Bolivia sebagai tanda membaiknya hubungan bilateral.
Saat ini Morales tinggal di pengasingan di Buenos Aires, Argentina setelah melarikan diri dari Bolivia. Morales mengatakan pada Reuters bahwa rakyat Bolivia memiliki hak untuk mengorganisir dan membela diri, tanpa senjata api, dari serangan oleh pemerintahan sementara Bolivia yang mengkudetanya tahun lalu.
"Kami meminta pemerintah Argentina menolak tindakan Evo Morales yang bertentangan dengan hukum dan ketertiban publik internasional," papar pernyataan pemerintah Bolivia.
Bolivia telah mengirim surat diplomatik untuk Menteri Luar Negeri (Menlu) Argentina Felipe Sola. Pemerintahan sementara Bolivia tak menyembunyikan kemarahannya karena Morales terus menjadi pemain kunci melalui Partai Gerakan untuk Sosialisme yang dipimpinnya menjelang pemilu baru pada 3 Mei.
Juru bicara Kemlu Argentina menyatakan negaranya tidak mengakui pemerintahan sementara Bolivia dan menunggu pemilu untuk mengakui pemerintahan Bolivia selanjutnya.
Presiden Argentina Peronist President Alberto Fernandez telah mendukung hak Morales untuk berbicara bebas. Dia memberi Morales suaka meski menciptakan ketegangan antara pemerintahannya dan Amerika Serikat (AS).
Presiden sementara Bolivia Jeanine Anez menggalang oposisi terhadap Moraels menjelang pemilu Mei. Morales tidak maju dalam pemilu itu tapi masih mengatur kampanye partainya.
Anez mempererat kerja sama dengan AS. Penasehat senior Presiden AS Donald Trump, Mauricio Claver-Carone saat ini mengunjungi Bolivia sebagai tanda membaiknya hubungan bilateral.
(sfn)