Korban Pemerkosaan Reynhard Akan Bertambah
A
A
A
LONDON - Jumlah korban pemerkosaan yang dilakukan Reynhard Sinaga akan terus bertambah karena Kepolisian Manchester Inggris terus melaksanakan penyelidikan.
Reynhard telah divonis penjara seumur hidup dengan minuman hukuman selama 30 tahun karena terbukti dalam 159 dakwaan kekerasan seksual, termasuk 136 kali pemerkosaan. Dia menjebak sedikitnya 48 pria di klub malam di Manchester dan diajak ke apartemennya serta diberi minuman bius.
Polisi Manchester menyediakan “ruang insiden” untuk dijadikan tempat bagi korban kekerasan seksual yang dilakukan Reynhard. Ternyata, hal itu mendapatkan respons yang positif. “Untuk alasan operasional, kita tidak bisa memberikan berapa banyak korban atau telepon yang masuk ke ruang insiden atau informasi yang dilaporkan secara online saat ini,” demikian keterangan juru bicara Kepolisian Manchester dilansir BBC.
Namun demikian, dia menegaskan polisi menyatakan laporan terbaru masih berkaitan dan menjadi korban dari Reynhard Sinaga. Sebelumnya, polisi telah memiliki bukti bahwa Sinaga memperkosa sedikitnya 190 korban, tetapi sebagian besar tidak mau diidentifikasi. Polisi tidak mampu mengidentifikasi 70 korban lain, tetapi mereka meminta orang yang merasa menjadi korban kekejaman Reynhard agar segera melapor.
Apalagi, Reynhard mengaku telah melakukan kejahatan dalam rentang waktu yang panjang pada Januari 2015 hingga Juni 2017. Namun, polisi justru menyakini Reynhard telah melaksanakan aksi kejinya beberapa tahun terakhir sebelum ditangkap.
Hakim Suzanne Goddard dalam putusannya pada Senin (6/1) menggambarkan Reynhard sebagai "predator seksual setan" yang tidak menunjukkan penyesalan. Hakim memutuskan Reynhard harus menjalani minimal 30 tahun masa hukumannya sebelum boleh mengajukan pengampunan. Sejak awal persidangan, Reynhard selalu mengatakan hubungan seksual itu dilakukan atas dasar suka sama suka.
Reynhard dikabarkan menunggu para pria yang meninggalkan klub-klub malam sebelum mengajak mereka ke flatnya dengan tawaran minum. Dia lantas membius para korban sebelum menyerang mereka yang dalam kondisi tidak sadar. Semua aksinya difilmkan melalui dua telpon genggam. Para korban menyatakan tidak ingat apa yang terjadi di apartemen Reynhard ketika terbangun keesokan harinya.
Sementara itu, Victim Support menyatakan mereka sangat peduli dengan korban kekerasan seksual yang sangat trauma dengan insiden itu di masa lalu. Diana Fawcett, CEO Victim Support, mengatakan pihaknya sering mendengar cerita korban kejahatan yang mengalami trauma karena pemberitaan media. "Sangat vital bagi korban kekerasan seksual tidak mau disalahkan dengan apa yang terjadi," ujarnya.
Sedangkan Survivors Manchester, lembaga amal yang membantu korban pria dalam kekerasan seksual, mengungkapkan kasus pemerkosaan Reynhard harusnya mendorong para korbannya untuk berani berbicara.
Kementerian Dalam Negeri Inggris menyerukan pengkajian ulang tentang obat yang digunakan oleh Reynhard Sinaga. Obat tersebut disebut dengan nama GHB. Obat itu dikenal bisa mengakibatkan pingsan sehingga korban bisa diperkosa dengan mudah.(Andika H Mustaqim)
Reynhard telah divonis penjara seumur hidup dengan minuman hukuman selama 30 tahun karena terbukti dalam 159 dakwaan kekerasan seksual, termasuk 136 kali pemerkosaan. Dia menjebak sedikitnya 48 pria di klub malam di Manchester dan diajak ke apartemennya serta diberi minuman bius.
Polisi Manchester menyediakan “ruang insiden” untuk dijadikan tempat bagi korban kekerasan seksual yang dilakukan Reynhard. Ternyata, hal itu mendapatkan respons yang positif. “Untuk alasan operasional, kita tidak bisa memberikan berapa banyak korban atau telepon yang masuk ke ruang insiden atau informasi yang dilaporkan secara online saat ini,” demikian keterangan juru bicara Kepolisian Manchester dilansir BBC.
Namun demikian, dia menegaskan polisi menyatakan laporan terbaru masih berkaitan dan menjadi korban dari Reynhard Sinaga. Sebelumnya, polisi telah memiliki bukti bahwa Sinaga memperkosa sedikitnya 190 korban, tetapi sebagian besar tidak mau diidentifikasi. Polisi tidak mampu mengidentifikasi 70 korban lain, tetapi mereka meminta orang yang merasa menjadi korban kekejaman Reynhard agar segera melapor.
Apalagi, Reynhard mengaku telah melakukan kejahatan dalam rentang waktu yang panjang pada Januari 2015 hingga Juni 2017. Namun, polisi justru menyakini Reynhard telah melaksanakan aksi kejinya beberapa tahun terakhir sebelum ditangkap.
Hakim Suzanne Goddard dalam putusannya pada Senin (6/1) menggambarkan Reynhard sebagai "predator seksual setan" yang tidak menunjukkan penyesalan. Hakim memutuskan Reynhard harus menjalani minimal 30 tahun masa hukumannya sebelum boleh mengajukan pengampunan. Sejak awal persidangan, Reynhard selalu mengatakan hubungan seksual itu dilakukan atas dasar suka sama suka.
Reynhard dikabarkan menunggu para pria yang meninggalkan klub-klub malam sebelum mengajak mereka ke flatnya dengan tawaran minum. Dia lantas membius para korban sebelum menyerang mereka yang dalam kondisi tidak sadar. Semua aksinya difilmkan melalui dua telpon genggam. Para korban menyatakan tidak ingat apa yang terjadi di apartemen Reynhard ketika terbangun keesokan harinya.
Sementara itu, Victim Support menyatakan mereka sangat peduli dengan korban kekerasan seksual yang sangat trauma dengan insiden itu di masa lalu. Diana Fawcett, CEO Victim Support, mengatakan pihaknya sering mendengar cerita korban kejahatan yang mengalami trauma karena pemberitaan media. "Sangat vital bagi korban kekerasan seksual tidak mau disalahkan dengan apa yang terjadi," ujarnya.
Sedangkan Survivors Manchester, lembaga amal yang membantu korban pria dalam kekerasan seksual, mengungkapkan kasus pemerkosaan Reynhard harusnya mendorong para korbannya untuk berani berbicara.
Kementerian Dalam Negeri Inggris menyerukan pengkajian ulang tentang obat yang digunakan oleh Reynhard Sinaga. Obat tersebut disebut dengan nama GHB. Obat itu dikenal bisa mengakibatkan pingsan sehingga korban bisa diperkosa dengan mudah.(Andika H Mustaqim)
(nfl)