Relawan Selamatkan Satwa Liar Australia Saat Kebakaran Meluas

Senin, 30 Desember 2019 - 23:01 WIB
Relawan Selamatkan Satwa...
Relawan Selamatkan Satwa Liar Australia Saat Kebakaran Meluas
A A A
BLUE MOUNTAINS - Seekor tupai yang mengalami luka bakar parah akibat kebakaran di Blue Mountains, Australia, meminum air dari mangkuk saat penyelamatnya menggendong dengan lembut. Di dekatnya, seekor kanguru yang diperban kakinya ditimang seperti bayi oleh relawan lainnya.

Saat Australia menghadapi kebakaran yang menghanguskan lebih dari 4 juta hektare lahan di lima negara bagian, para relawan berjuang keras menyelamatkan satwa liar yang terjebak amukan si jago merah itu.

Lahan semak Australia menjadi habitat bagi berbagai fauna endemik, termasuk kanguru, koala, wallabi, tupai, wombat dan echidna. Para pejabat khawatir 30% dari satu koloni koala di pantai timur laut atau antara 4.500 dan 8.400 ekor telah mati akibat kebakaran terbaru itu.

Otoritas tidak memiliki data pasti berapa banyak binatang endemik yang mati akibat kebakaran. Namun para pakar memperkirakan jumlah hewan liar yang mati mencapai jutaan ekor.

Relawan dari Wildlife Information, Rescue and Education Services (WIRES) Tracy Burgess menyatakan pihaknya sangat khawatir tim penyelamat tidak menerima banyak pasien binatang seperti yang diharapkan.

"Kami tidak mendapat banyak binatang yang datang ke tempat perawatan. Jadi, kami khawatir mereka tidak dapat ke sini karena mereka tidak ada lagi di sana," tutur Burgess sambil memegang tupai ekor sikat yang terluka.

Dengan dana pemerintah yang terbatas, WIRES tergantung pada donasi publik dan niat baik para relawan seperti Burgess yang merawat binatang-binatang itu di rumah mereka.

Tupai yang dirawat Burgess itu ditemukan di kota Clarence di wilayah Blue Mountains yang masuk daftar Warisan Dunia, sekitar 100 km barat Sydney.

Penyelamat lain, Tracy Dodd, merawat kanguru yang ditemukan di kota yang sama. "Dia hanya duduk di bawah semak dan ibunya tidak jauh darinya tapi dia tidak cukup kuat untuk melompat. Dia kehilangan banyak cairan dan sekarang diperiksa dokter hewan," papar Dodd, dilansir Reuters.

WIRES dan kelompok lain biasanya menyarankan orang tidak memberi makan binatang liar tapi kebakaran itu membuat mereka mengubah himbauannya. WIRES kini meminta orang menyediakan makanan dan minuman sebanyak mungkin untuk hewan-hewan liar tersebut.
(sfn)
Berita Terkait
Anthony Albanese, Tokoh...
Anthony Albanese, Tokoh Kelas Pekerja yang Jadi PM Australia Terpilih
Mertens dan Sabalenka...
Mertens dan Sabalenka Juarai Ganda Putri Australia Open 2021
Cendekiawan Muda RI...
Cendekiawan Muda RI di Australia Sumbang Ide Wujudkan Indonesia 4.0
Banjir Besar Landa Sydney,...
Banjir Besar Landa Sydney, Ribuan Orang Diminta Mengungsi
Australia Menyadari...
Australia Menyadari Konsumen China Tak Tergantikan Usai 30 Bulan Konflik
Kemampuan Rudal China...
Kemampuan Rudal China Melesat, Negara Tetangga Indonesia Ini Tingkatkan Pertahanan Misil
Berita Terkini
Indonesia Ingin Gabung...
Indonesia Ingin Gabung Proyek KAAN, Jet Tempur Generasi Ke-5 Turki
47 menit yang lalu
Dari 30 Negara, Hanya...
Dari 30 Negara, Hanya 6 Sekutu NATO yang Bersedia Kerahkan Tentara ke Ukraina
1 jam yang lalu
Zelensky Tuding 155...
Zelensky Tuding 155 Tentara China Ikut Berperang di Ukraina, Rusia: Beijing Tetap Seimbang
3 jam yang lalu
Siapa Aleksey Zubritsky?...
Siapa Aleksey Zubritsky? Kosmonot Rusia yang Jadi Buronan Ukraina karena Menolak Wajib Militer dan Dituduh Berkhianat
4 jam yang lalu
Arab Saudi Bertambah...
Arab Saudi Bertambah Kaya Raya, Ternyata Ini 3 Penyebabnya
6 jam yang lalu
5 Fakta Israel Kembali...
5 Fakta Israel Kembali Bombardir Gaza di Masa Gencatan Senjata, Inilah Alasan serta Kemungkinan yang Bakal Terjadi
8 jam yang lalu
Infografis
4 Tentara AS Tewas saat...
4 Tentara AS Tewas saat Latihan Tempur di Dekat Sekutu Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved