Relawan Selamatkan Satwa Liar Australia Saat Kebakaran Meluas
A
A
A
BLUE MOUNTAINS - Seekor tupai yang mengalami luka bakar parah akibat kebakaran di Blue Mountains, Australia, meminum air dari mangkuk saat penyelamatnya menggendong dengan lembut. Di dekatnya, seekor kanguru yang diperban kakinya ditimang seperti bayi oleh relawan lainnya.
Saat Australia menghadapi kebakaran yang menghanguskan lebih dari 4 juta hektare lahan di lima negara bagian, para relawan berjuang keras menyelamatkan satwa liar yang terjebak amukan si jago merah itu.
Lahan semak Australia menjadi habitat bagi berbagai fauna endemik, termasuk kanguru, koala, wallabi, tupai, wombat dan echidna. Para pejabat khawatir 30% dari satu koloni koala di pantai timur laut atau antara 4.500 dan 8.400 ekor telah mati akibat kebakaran terbaru itu.
Otoritas tidak memiliki data pasti berapa banyak binatang endemik yang mati akibat kebakaran. Namun para pakar memperkirakan jumlah hewan liar yang mati mencapai jutaan ekor.
Relawan dari Wildlife Information, Rescue and Education Services (WIRES) Tracy Burgess menyatakan pihaknya sangat khawatir tim penyelamat tidak menerima banyak pasien binatang seperti yang diharapkan.
"Kami tidak mendapat banyak binatang yang datang ke tempat perawatan. Jadi, kami khawatir mereka tidak dapat ke sini karena mereka tidak ada lagi di sana," tutur Burgess sambil memegang tupai ekor sikat yang terluka.
Dengan dana pemerintah yang terbatas, WIRES tergantung pada donasi publik dan niat baik para relawan seperti Burgess yang merawat binatang-binatang itu di rumah mereka.
Tupai yang dirawat Burgess itu ditemukan di kota Clarence di wilayah Blue Mountains yang masuk daftar Warisan Dunia, sekitar 100 km barat Sydney.
Penyelamat lain, Tracy Dodd, merawat kanguru yang ditemukan di kota yang sama. "Dia hanya duduk di bawah semak dan ibunya tidak jauh darinya tapi dia tidak cukup kuat untuk melompat. Dia kehilangan banyak cairan dan sekarang diperiksa dokter hewan," papar Dodd, dilansir Reuters.
WIRES dan kelompok lain biasanya menyarankan orang tidak memberi makan binatang liar tapi kebakaran itu membuat mereka mengubah himbauannya. WIRES kini meminta orang menyediakan makanan dan minuman sebanyak mungkin untuk hewan-hewan liar tersebut.
Saat Australia menghadapi kebakaran yang menghanguskan lebih dari 4 juta hektare lahan di lima negara bagian, para relawan berjuang keras menyelamatkan satwa liar yang terjebak amukan si jago merah itu.
Lahan semak Australia menjadi habitat bagi berbagai fauna endemik, termasuk kanguru, koala, wallabi, tupai, wombat dan echidna. Para pejabat khawatir 30% dari satu koloni koala di pantai timur laut atau antara 4.500 dan 8.400 ekor telah mati akibat kebakaran terbaru itu.
Otoritas tidak memiliki data pasti berapa banyak binatang endemik yang mati akibat kebakaran. Namun para pakar memperkirakan jumlah hewan liar yang mati mencapai jutaan ekor.
Relawan dari Wildlife Information, Rescue and Education Services (WIRES) Tracy Burgess menyatakan pihaknya sangat khawatir tim penyelamat tidak menerima banyak pasien binatang seperti yang diharapkan.
"Kami tidak mendapat banyak binatang yang datang ke tempat perawatan. Jadi, kami khawatir mereka tidak dapat ke sini karena mereka tidak ada lagi di sana," tutur Burgess sambil memegang tupai ekor sikat yang terluka.
Dengan dana pemerintah yang terbatas, WIRES tergantung pada donasi publik dan niat baik para relawan seperti Burgess yang merawat binatang-binatang itu di rumah mereka.
Tupai yang dirawat Burgess itu ditemukan di kota Clarence di wilayah Blue Mountains yang masuk daftar Warisan Dunia, sekitar 100 km barat Sydney.
Penyelamat lain, Tracy Dodd, merawat kanguru yang ditemukan di kota yang sama. "Dia hanya duduk di bawah semak dan ibunya tidak jauh darinya tapi dia tidak cukup kuat untuk melompat. Dia kehilangan banyak cairan dan sekarang diperiksa dokter hewan," papar Dodd, dilansir Reuters.
WIRES dan kelompok lain biasanya menyarankan orang tidak memberi makan binatang liar tapi kebakaran itu membuat mereka mengubah himbauannya. WIRES kini meminta orang menyediakan makanan dan minuman sebanyak mungkin untuk hewan-hewan liar tersebut.
(sfn)