Kebakaran Lahan di Australia Ancam Suplai Air ke Sydney

Jum'at, 27 Desember 2019 - 20:31 WIB
Kebakaran Lahan di Australia Ancam Suplai Air ke Sydney
Kebakaran Lahan di Australia Ancam Suplai Air ke Sydney
A A A
SYDNEY - Otoritas Australia menyatakan, pihaknya fokus melindungi fasilitas air, stasiun pompa, jaringan pipa dan infrastruktur lain dari kebakaran yang mengepung Sydney. Pemadam berupaya mengendalikan si jago merah selama beberapa pekan terakhir.

Kondisi yang mulai mereda akibat suhu yang lebih dingin selama Natal diperkirakan tak akan berlangsung lama. Suhu di New South Wales (NSW) diperkirakan mencapai 40 derajat Celsius pada awal pekan depan, menambah parah kebakaran dekat Bendungan Warragamba yang menyediakan air untuk sekitar 80% dari 5 juta warga Sydney.

“Dalam beberapa hari terakhir hingga perubahan suhu, kebakaran berpotensi mengancam suplai dan asset-aset, terutama di Warragamba dan Blue Mountains,” papar juru bicara otoritas air WaterNSW pada Reuters.

“Dengan kondisi sangat panas yang akan segera datang, situasi kebakaran mungkin meningkat di berbagai lokasi,” ungkap pernyataan WaterNSW.

Bendungan Warragamba terletak 65 km barat Sydney, menangkap air dari pegunungan. Saat ini bendungan berada pada 44,8% kapasitasnya, turun dari saat penuh kurang dari tiga tahun lalu, ketika kekeringan terus berlanjut di wilayah timur.

“Meski ada kerusakan meluas, jaringan infrastruktur air tidak rusak,” ungkap juru bicara itu.

Kebakaran di Australia telah menewaskan delapan orang, termasuk dua relawan pemadam. Dengan lebih dari 40 bendungan di NSW, WaterNSW menyuplai dua per tiga air untuk sejumlah utilitas air yang mengolah air untuk beberapa kota.

Banyaknya debu dan sisa kebakaran dapat mengancam kualitas air di bendungan itu juga kebakaran diikuti oleh hujan lebat. Meski demikian, tak ada perkiraan terjadi hujan lebat di NSW dalam waktu dekat. WaterNSW juga telah memasang sejumlah penghalang untuk menangkap material sisa kebakaran yang turut mengalir di sungai menuju bendungan.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3521 seconds (0.1#10.140)