Rusia Prediksi Senat AS Bakal Bebaskan Trump
A
A
A
MOSKOW - Ketua Komite Urusan Internasional di Majelis Tinggi parlemen Rusia, Konstantin Kosachev memprediksi bahwa Senat akan membebaskan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dalam pengadilan setelah DPR memilih untuk memakzulkannya. DPR AS secara resmi telah memakzulkan Trump dengan tuduhan menyalahgunakan kekuasaan dan menghalangi penyelidikan Kongres.
Dibutuhkan dua pertiga suara Senat atau sekitar 67 suara, membuat peluang Trump untuk bebas sangat besar. Kosachev menuturkan, saat ini Senat AS dikuasi oleh Partai Republik dengan 53 kursi dan 100 yang tersedia.
"Partai Republik akan dengan mudah memblokir upaya untuk menggulingkan Trump, bahkan jika mereka juga memiliki masalah dengan dia," ucap Kosachev dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Tass pada Kamis (19/12/2019).
"Ada ironi yang jelas dalam menuduh Trump penyalahgunaan kekuasaan. Saya tidak dapat mengingat presiden lain yang tindakannya akan dibatasi seperti yang dilakukan oleh (pemimpin) saat ini. Dia memiliki lebih banyak masalah dengan 'menggunakan' kekuatannya daripada dengan 'menyalahgunakan' itu. Tapi ini tidak menghentikan Demokrat, mereka dipaksa untuk melakukan yang terbaik dan akan memanfaatkan pertunjukan pemakzulan," sambungnya.
Dia lalu mengatakan bahwa tujuan utama dari Partai Demokrat bukanlah untuk melengserkan Trump dari posisinya saat ini. Tapi, ujar Kosachev, tujuannya adalah untuk memastikan Trump tidak akan maju atau terpilih kembali dalam pemilihan umum tahun depan.
Tidak ada keraguan bahwa prosedur pemakzulan, yang diluncurkan oleh Demokrat bukan tentang mengeluarkan dia dari kekuasaan, ini tentang mencegah dia dari terpilih kembali. Dalam situasi ini, prosedur adalah tujuan pemakzulan adalah tujuanya," tukasnya.
Dibutuhkan dua pertiga suara Senat atau sekitar 67 suara, membuat peluang Trump untuk bebas sangat besar. Kosachev menuturkan, saat ini Senat AS dikuasi oleh Partai Republik dengan 53 kursi dan 100 yang tersedia.
"Partai Republik akan dengan mudah memblokir upaya untuk menggulingkan Trump, bahkan jika mereka juga memiliki masalah dengan dia," ucap Kosachev dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Tass pada Kamis (19/12/2019).
"Ada ironi yang jelas dalam menuduh Trump penyalahgunaan kekuasaan. Saya tidak dapat mengingat presiden lain yang tindakannya akan dibatasi seperti yang dilakukan oleh (pemimpin) saat ini. Dia memiliki lebih banyak masalah dengan 'menggunakan' kekuatannya daripada dengan 'menyalahgunakan' itu. Tapi ini tidak menghentikan Demokrat, mereka dipaksa untuk melakukan yang terbaik dan akan memanfaatkan pertunjukan pemakzulan," sambungnya.
Dia lalu mengatakan bahwa tujuan utama dari Partai Demokrat bukanlah untuk melengserkan Trump dari posisinya saat ini. Tapi, ujar Kosachev, tujuannya adalah untuk memastikan Trump tidak akan maju atau terpilih kembali dalam pemilihan umum tahun depan.
Tidak ada keraguan bahwa prosedur pemakzulan, yang diluncurkan oleh Demokrat bukan tentang mengeluarkan dia dari kekuasaan, ini tentang mencegah dia dari terpilih kembali. Dalam situasi ini, prosedur adalah tujuan pemakzulan adalah tujuanya," tukasnya.
(esn)