Negara Miskin Hadapi Masalah Obesitas dan Malnutrisi

Selasa, 17 Desember 2019 - 12:44 WIB
Negara Miskin Hadapi...
Negara Miskin Hadapi Masalah Obesitas dan Malnutrisi
A A A
LONDON - Sepertiga negara miskin di dunia menghadapi masalah obesitas dan juga malnutrisi yang menyebabkan orang sangat kurus. Itu menjadi permasalahan yang disebabkan akses global terhadap makanan dan orang yang kurang berolahraga.

Itu merupakan kesimpulan laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang dipublikasikan The Lancet. Sebagai solusinya adalah perubahan sistem makanan modern. Negara di Asia dan Afrika yang paling berdampak dengan obesitas dan malnutrisi.

Laporan tersebut memperkirakan sekitar 2,3 miliar anak-anak di dunia mengalami obesitas. Namun demikian, lebih dari 150 juta anak-anak mengalami stunting. Banyak negara yang berpendapatan rendah dan menengah justru menghadapi dua isu utama tersebut. Itu berarti 20% orang mengalami obesitas, 30% dibawah empat tahun tidak mengalami pertumbuhan yang normal, dan 20% diklasifikasikan kurus.

Komunitas dan keluarga terdampak malnutrisi. Menurut laporan tersebut, 45 dari 123 negara terdampak permasalahan tersebut pada 1990-an, dan 46 dari 126 negara pada 2010. Pada 2010, 14 negara dengan pendapatan terendah di dunia mengalami permasalahan obesitas dan malnutrisi sejak 1990-an.

Pemerintah, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), hingga akademisi harus menyelesaikan permasalahan tersebut. Mereka harus mengampanyekan perubahan diet. Bagaimana cara orang makan, minum, dan berolahraga harus dirubah. Meningkatnya jumlah supermarket dan ketersediaan nutrisi juga menyebabkan orang malas berolahraga sehingga obesitas pun meningkat. Perubahan tersebut harus dilaksanakan di negara berpendapatan rendah dan menengah, termasuk negara maju.

Laporan tersebut juga menunjukkan obesitas bukan lagi permasalahan di negara kaya, tetapi juga di negara miskin. "Obesitas meningkat di mana-mana karena permasalahan pola makan. Itu menjadi penyebab kematian bagi satu dari lima orang dewasa secara global," demikian analisis laporan tersebut. Itu disebabkan karena pertumbuhan masyarakat dan individu selama beberapa dekade dipengaruhi faktor ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Pertumbuhan anak stunting di banyak negara dikaitkan dengan kemiskinan. “Kita menghadapi realitas nutrisi baru,”kata pemimpin peneliti WHO, Francesco Branca, dilansir BBC. Dia mengungkapkan, permasalahan obesitas tidak bisa dibedakan untuk negara berpendapatan rendah, menengah, atau pun tinggi.

Branca mengatakan, perubahan dalam hal produksi, pemprosesan, perdagangan, dan distribusi hingga konsumsi juga harus diatur untuk mengatasi solusi mal nutrisi dan obesitas. Harga, marketing, dan pelabelan hingga sampah juga harus mendapatkan perhatian utama. “Semua kebijakan yang relevan dan investasi harus dikaji ulang secara radikal,” kata Branca. (Andika H Mustaqim)
(nfl)
Berita Terkait
Bertemu Presiden Jokowi,...
Bertemu Presiden Jokowi, WHO Puji Penanganan Covid-19 di Indonesia
WHO Sepakat Lakukan...
WHO Sepakat Lakukan Investigasi Pandemi COVID-19
Ilmuwan Desak WHO Ubah...
Ilmuwan Desak WHO Ubah Rekomendasi Penanganan COVID-19
WHO Nyatakan Perawatan...
WHO Nyatakan Perawatan Virus Corona Tunjukkan Data Positif
Ungkap Alasan Covid-19...
Ungkap Alasan Covid-19 Melonjak di Dunia, WHO: Omicron Menular Sangat Intens
WHO Dorong Penyelidikan...
WHO Dorong Penyelidikan COVID-19 Paling Awal di Tiap Negara
Berita Terkini
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
25 menit yang lalu
Budaya Malu Korupsi...
Budaya Malu Korupsi Terkenal di Jepang, Mengapa Indonesia Tak Bisa Meniru?
40 menit yang lalu
Kondisi Genetik Langka,...
Kondisi Genetik Langka, Gadis Ini Tak Merasakan Sakit Bahkan usai Ditabrak Mobil
1 jam yang lalu
Hamas Senang Trump Cabut...
Hamas Senang Trump Cabut Rencana AS Usir Warga Gaza
1 jam yang lalu
Ciptakan 22 Karyawan...
Ciptakan 22 Karyawan Palsu, Manajer HRD Ini Korupsi Rp36,2 Miliar
2 jam yang lalu
Ukraina Kehabisan Rudal...
Ukraina Kehabisan Rudal ATACMS Amerika untuk Melawan Rusia
3 jam yang lalu
Infografis
Negara Paling Korup...
Negara Paling Korup di Asia Tenggara versi Transparency International
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved