Desember 1991, Masa Kejayaan Uni Soviet Berakhir

Minggu, 15 Desember 2019 - 17:05 WIB
Desember 1991, Masa...
Desember 1991, Masa Kejayaan Uni Soviet Berakhir
A A A
MOSKOW - Tanggal 25 Desember 1991, bersamaan dengan Natal bagi umat Kristiani pada umumnya atau dua pekan jelang Natal Ortodoks, sebuah peristiwa besar terjadi di bagian timur benua Eropa. Di tengah musim dingin yang menggigit, salah satu negara adidaya di dunia, Uni Soviet, akhirnya runtuh.

Sejarawan masih berdebat tentang kapan negara Soviet mulai berantakan. Tetapi, pukulan mematikan itu terjadi pada Agustus 1991, ketika kelompok garis keras komunis, yang khawatir dengan langkah perubahan, melakukan kudeta. Meskipun kudeta gagal, kudeta itu merobek rezim komunis.

Pada awal Desember, para pemimpin Rusia, Belarusia dan Ukraina bertemu di sebuah pondok perburuan di sebuah kota di Belarusia dan menandatangani perjanjian untuk mengakhiri Soviet selamanya.

Bagi Presiden Mikhail Gorbachev, perjanjian itu merupakan penghinaan, menghancurkan harapannya untuk tetap menjadi pemimpin kerajaan Soviet yang terdesentralisasi dan terdesentralisasi.

Selama dua minggu berikutnya, dia memecat sosok-sosok yang dianggap gagal dan dianggap menyedihkan. Gorbachev juga diketahui bersembunyi di Kremlin, memimpin sebuah negara yang dikutuk.

Dalam pidato singkat pada tanggal 25 Desember malam tahun 1991, yang disiarkan langsung di televisi Soviet, Gorbachev mengumumkan dia mengundurkan diri dari posisinya. "Kantor kepresidenan saat ini sudah tidak ada lagi," kata Gorgachev.

Yang menarik, pidatonya difilmkan oleh kru dari Amerika Serikat (AS) dan bukan Rusia, sementara dia menandatangani surat pengunduran dirinya dengan pena Mont Blanc yang dipinjam dari presiden CNN.

Beberapa menit kemudian, Gorbachev menyerahkan koper yang terkenal dengan kode nuklir Soviet kepada seorang perwira yang mewakili Presiden Rusia, Boris Yeltsin, yang menolak hadir ke acara tersebut.

Pukul 19.32, datang momen paling simbolis dari semuanya. Di atas Kremlin, bendera Soviet diturunkan untuk terakhir kalinya. Sebagai gantinya, pasukan Yeltsin mengibarkan bendera tiga warna yakni merah, putih, dan biru Tsar Rusia, yang sampai saat ini masih menjadi bendera resmi Rusia.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5010 seconds (0.1#10.140)