Lavrov: NATO Ingin Kuasai Wilayah Timur Tengah
A
A
A
MOSKOW - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov menuturkan, NATO tidak hanya ingin menguasai wilayah Euro-Atlantikk, tapi juga kawasan Timur Tengah. Hal itu disampaikan Lavrov di Pertemuan ke-26 Dewan Menteri OSCE di Bratislava, Rumania.
"NATO melanjutkan ekspansi nekatnya, infrastruktur militer blok itu bergerak cepat ke timur, dekat dengan perbatasan Rusia. Ada ketegangan permanen, tuduhan niat agresif dari bagian Rusia. Semua ini terjadi di tengah rekor peningkatan anggaran militer, keputusan yang diadopsi selama KTT baru-baru ini di London," kata Lavrov.
"Fakta yang kami lihat menunjukkan situasi yang jelas bagi kami, NATO ingin mendominasi di Euro-Atlantik dan, jika kita melihat langkah-langkah NATO di wilayah lain di dunia, khususnya di Timur Tengah," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Jumat (6/12/2019).
Lavrov lalu mencatat bahwa Rusia memiliki respons terhadap semua ancaman yang ditimbulkan oleh NATO dan akan memastikan keamanannya tanpa turut terbawa dalam perlombaan senjata.
"Kami memiliki respons terhadap semua ancaman yang semakin besar oleh NATO ketika secara langsung menyebut Rusia dan China sebagai target ancaman ini. Kami tahu bagaimana kami dapat menanggapi ancaman ini dan memastikan keamanan kami tanpa memasuki perlombaan senjata," tukasnya.
"NATO melanjutkan ekspansi nekatnya, infrastruktur militer blok itu bergerak cepat ke timur, dekat dengan perbatasan Rusia. Ada ketegangan permanen, tuduhan niat agresif dari bagian Rusia. Semua ini terjadi di tengah rekor peningkatan anggaran militer, keputusan yang diadopsi selama KTT baru-baru ini di London," kata Lavrov.
"Fakta yang kami lihat menunjukkan situasi yang jelas bagi kami, NATO ingin mendominasi di Euro-Atlantik dan, jika kita melihat langkah-langkah NATO di wilayah lain di dunia, khususnya di Timur Tengah," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Jumat (6/12/2019).
Lavrov lalu mencatat bahwa Rusia memiliki respons terhadap semua ancaman yang ditimbulkan oleh NATO dan akan memastikan keamanannya tanpa turut terbawa dalam perlombaan senjata.
"Kami memiliki respons terhadap semua ancaman yang semakin besar oleh NATO ketika secara langsung menyebut Rusia dan China sebagai target ancaman ini. Kami tahu bagaimana kami dapat menanggapi ancaman ini dan memastikan keamanan kami tanpa memasuki perlombaan senjata," tukasnya.
(esn)