Giliran Iran Panggil Diplomat Norwegia soal Pembakaran Alquran

Rabu, 27 November 2019 - 09:58 WIB
Giliran Iran Panggil...
Giliran Iran Panggil Diplomat Norwegia soal Pembakaran Alquran
A A A
TEHERAN - Kementerian Luar Negeri Iran memanggil diplomat Norwegia di Teheran untuk menyampaikan kecaman keras dan keberatan atas pembakaran kitab suci Alquran oleh demonstran anti-Islam di negara Eropa tersebut. Langkah serupa sebelumnya dilakukan Pakistan.

Demonstran yang membakar kitab suci umat Islam itu adalah pemimpin organisasi SIAN (Stop Islamisation of Norway), Lars Thorsen. Pembakaran yang menyulut kemarahan komunitas Muslim setempat dan dunia itu terjadi dalam demo di Kristiansand beberapa pekan lalu.

Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan pihaknya telah memanggil kuasa usaha Norwegia karena negara itu tidak memiliki duta besar di Teheran. Kementerian itu memperingatkan bahwa tindakan Thorsen yang membakar Alquran memiliki konsekuensi berbahaya yang dapat mengarah pada perluasan ekstremisme dan kekerasan di negara Eropa. (Baca: Keterlaluan, Demonstran Anti-Islam di Norwegia Membakar Alquran )

Kantor Direktur Eropa Utara Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan kepada kuasa hukum Norwegia bahwa 1,5 miliar umat Muslim tidak bisa menerima tindakan itu dengan dalih "kebebasan berekspresi".

Kantor itu mendesak pemerintah Norwegia untuk mencegah pengulangan dari tindakan penghasut tersebut dan menindak para pelaku di balik tindakan semacam itu.

Sementara itu, Kuasa Usaha Norwegia menekankan bahwa dia akan menyampaikan protes Republik Islam Iran kepada pemerintah Norwegia. (Baca juga: Tendang Pembakar Alquran di Norwegia, Ilyas Dicap Pahlawan Muslim )

"Pemerintah Norwegia benar-benar menolak tindakan ini dan kebijakan utama kami adalah untuk melindungi kebebasan berekspresi dan berkeyakinan dan untuk mencegah penyebaran ujaran kebencian, dan bahwa pemerintah Norwegia berkomitmen untuk melindungi keselamatan umat Islam yang tinggal di negara itu serta mencegah tindakan ekstremis dan memecah belah," kata diplomat tersebut seperti dikutip dari Mehr News, Rabu (27/11/2019), tanpa disebutkan namanya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0900 seconds (0.1#10.140)