Presiden Trump: Saya Ingin Sidang Pemakzulan oleh Senat!
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald John Trump tak gentar dengan penyelidikan pemakzulan dirinya yang sedang dilakukan oleh Kongres atau Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Dia justru ingin diadili dalam sidang pemakzulan oleh Senat.
Sekadar diketahui proses final sebuah pemakzulan terhadap presiden Amerika berada di Senat. Kongres Amerika saat ini dikuasai Partai Demokrat, sedangkan Senat dikuasai Partai Republik—partai kendaraan politik Presiden Trump.
Kalau pun penyelidikan pemakzulan oleh Kongres berjalan mulus, namun Senat kemungkinan besar akan menolak semua pasal pemakzulan untuk menyelamatkan Trump.
Pemimpin Amerika itu mengatakan kepada program Fox & Friends bahwa dia ingin melihat impeachment atau pemakzulan oleh kubu Demokrat seperti "pekerjaan gila" yang disaksikan Adam Schiff. Schiff adalah Ketua Komite Intelijen DPR yang berambisi menggulingkan Trump.
"Saya menginginkan sidang," katanya seperti dikutip Fox News, Sabtu (23/11/2019). "Saya ingin melihat Adam Schiff bersaksi tentang whistleblower—yang merupakan whistleblower palsu," imbuh Presiden Amerika tersebut merujuk pada sosok pelapor yang diklaim membocorkan panggilan telepon antara Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Dalam kontak telepon itu, Trump disebut menekan Zelensky agar menyelidiki rival politiknya, Joe Biden dan putranya Hunter Biden atas dugaan korupsi di perusahaan gas yang beroperasi di Ukraina. Jika laporan itu benar, maka Trump terindikasi menyalahgunakan kekuasaan melalui asing untuk menjatuhkan rival politik di dalam negeri. Penyalahgunaan kekuasaan merupakan salah satu tindakan yang bisa membuat seorang presiden dimakzulkan.
Presiden Amerika itu mengatakan Adam Schiff melakukan "pekerjaan gila". "Yang paling ingin saya bersaksi adalah Schiff...dan yang paling ingin saya ketahui adalah, mengapa ia membuat pernyataan saya?," katanya.
Presiden juga mengatakan dia ingin whistleblower misterius bersaksi, dan mengaku sudah tahu identitasnya. Trump kemudian memarahi tuan rumah program Fox & Friends karena tidak tahu sosok whistleblower tersebut.
Sepanjang wawancara telepon, Trump membanggkan kemenangan pemilihan presiden (pilpres)-nya tahun 2016 atas Hillary Clinton dan menyebut Ketua DPR Nancy Pelosi sosok "kutu busuk" yang "gila".
Sekadar diketahui proses final sebuah pemakzulan terhadap presiden Amerika berada di Senat. Kongres Amerika saat ini dikuasai Partai Demokrat, sedangkan Senat dikuasai Partai Republik—partai kendaraan politik Presiden Trump.
Kalau pun penyelidikan pemakzulan oleh Kongres berjalan mulus, namun Senat kemungkinan besar akan menolak semua pasal pemakzulan untuk menyelamatkan Trump.
Pemimpin Amerika itu mengatakan kepada program Fox & Friends bahwa dia ingin melihat impeachment atau pemakzulan oleh kubu Demokrat seperti "pekerjaan gila" yang disaksikan Adam Schiff. Schiff adalah Ketua Komite Intelijen DPR yang berambisi menggulingkan Trump.
"Saya menginginkan sidang," katanya seperti dikutip Fox News, Sabtu (23/11/2019). "Saya ingin melihat Adam Schiff bersaksi tentang whistleblower—yang merupakan whistleblower palsu," imbuh Presiden Amerika tersebut merujuk pada sosok pelapor yang diklaim membocorkan panggilan telepon antara Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Dalam kontak telepon itu, Trump disebut menekan Zelensky agar menyelidiki rival politiknya, Joe Biden dan putranya Hunter Biden atas dugaan korupsi di perusahaan gas yang beroperasi di Ukraina. Jika laporan itu benar, maka Trump terindikasi menyalahgunakan kekuasaan melalui asing untuk menjatuhkan rival politik di dalam negeri. Penyalahgunaan kekuasaan merupakan salah satu tindakan yang bisa membuat seorang presiden dimakzulkan.
Presiden Amerika itu mengatakan Adam Schiff melakukan "pekerjaan gila". "Yang paling ingin saya bersaksi adalah Schiff...dan yang paling ingin saya ketahui adalah, mengapa ia membuat pernyataan saya?," katanya.
Presiden juga mengatakan dia ingin whistleblower misterius bersaksi, dan mengaku sudah tahu identitasnya. Trump kemudian memarahi tuan rumah program Fox & Friends karena tidak tahu sosok whistleblower tersebut.
Sepanjang wawancara telepon, Trump membanggkan kemenangan pemilihan presiden (pilpres)-nya tahun 2016 atas Hillary Clinton dan menyebut Ketua DPR Nancy Pelosi sosok "kutu busuk" yang "gila".
(mas)