NATO Masukkan Luar Angkasa sebagai Wilayah Operasi
A
A
A
BRUSSELS - Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg menuturkan, NATO telah mengidentifikasi luar angkasa sebagai domain operasional, di samping wilayah udara, darat, laut, dan dunia maya. Stoltenberg menuturkan, luar angkasa adalah bagian dari kehidupan sehari-hari di Bumi.
"Kami telah sepakat bahwa luar angkasa harus menjadi domain operasional baru untuk NATO bersama udara, darat, laut, dan dunia maya," ucap Stoltenberg paska pertemuan Menteri Luar Negeri negara anggota NATO di Brussels.
"Luar angkasa adalah bagian dari kehidupan kita sehari-hari di Bumi. Ini dapat digunakan untuk tujuan damai. Tetapi itu dapat juga digunakan secara agresif," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (21/11/2019).
Stoltenberg kemudian menjelaskan, bahwa satelit dapat diganggu, diretas, atau dipersenjatai, yang dapat menyebabkan komunikasi terganggu dan memengaruhi berbagai layanan dan area.
Selain itu, papar Stoltenberg, luar angkasa sangat penting untuk pertahanan dan pencegahan NATO, seperti kemampuan aliansi untuk mendeteksi peluncuran rudal dan mengumpulkan intelijen.
Dia menekankan bahwa NATO tetap merupakan aliansi pertahanan dan tidak berniat untuk menempatkan senjata di ruang angkasa dan bertindak sesuai dengan hukum internasional.
"Menjadikan luar angkasa sebagai domain operasional akan membantu kami memastikan bahwa semua aspek dipertimbangkan untuk memastikan keberhasilan misi kami", ungkapnya.
Sementara udara, darat dan laut telah menjadi domain operasional tradisional untuk NATO, dunia maya diakui sebagai area aktivitas defensif aliansi pada Juli 2016.
"Kami telah sepakat bahwa luar angkasa harus menjadi domain operasional baru untuk NATO bersama udara, darat, laut, dan dunia maya," ucap Stoltenberg paska pertemuan Menteri Luar Negeri negara anggota NATO di Brussels.
"Luar angkasa adalah bagian dari kehidupan kita sehari-hari di Bumi. Ini dapat digunakan untuk tujuan damai. Tetapi itu dapat juga digunakan secara agresif," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (21/11/2019).
Stoltenberg kemudian menjelaskan, bahwa satelit dapat diganggu, diretas, atau dipersenjatai, yang dapat menyebabkan komunikasi terganggu dan memengaruhi berbagai layanan dan area.
Selain itu, papar Stoltenberg, luar angkasa sangat penting untuk pertahanan dan pencegahan NATO, seperti kemampuan aliansi untuk mendeteksi peluncuran rudal dan mengumpulkan intelijen.
Dia menekankan bahwa NATO tetap merupakan aliansi pertahanan dan tidak berniat untuk menempatkan senjata di ruang angkasa dan bertindak sesuai dengan hukum internasional.
"Menjadikan luar angkasa sebagai domain operasional akan membantu kami memastikan bahwa semua aspek dipertimbangkan untuk memastikan keberhasilan misi kami", ungkapnya.
Sementara udara, darat dan laut telah menjadi domain operasional tradisional untuk NATO, dunia maya diakui sebagai area aktivitas defensif aliansi pada Juli 2016.
(esn)