Rajapaksa Bersaudara Kembali Dominasi Politik Sri Lanka

COLOMBO - Rajapaksa bersaudara akan kembali mendominasi politik Sri Lanka. Satu orang akan maju sebagai calon presiden dalam pemilu akhir pekan ini. Satu orang lainnya mengincar posisi perdana menteri (PM) pada pemilu awal tahun depan.

Dua bersaudara itu merupakan perancang strategi politik bagi Partai Sri Lanka Podujana Peramuna yang mereka dirikan. Salah satu keluarga Rajapaksa pun diperkirakan menjadi ketua parlemen. Pria ketiga dari generasi ketiga keluarga itu pun sudah masuk ke dunia politik.

Rajapaksa terkenal untuk upayanya mengalahkan pemberontak separatis Tamil dan menarik Sri Lanka dalam orbit China saat Barat dan India menjauhi negara itu. Kini dua bersaudara itu kembali ke pusat politik dan memicu kekhawatiran baru.

Meski tak ada survei resmi, mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Gotabaya Rajapaksa diunggulkan memenangkan pemilu presiden pada Sabtu (16/11) mendatang. Lawan utamanya, Sajith Premadasa diperkirakan membayanginya di posisi kedua.

Gotabaya memimpin operasi melawan Macan Tamil saat kakaknya Mahinda Rajapaksa menjadi presiden. Gotabaya menghadapi gugatan di Sri Lanka dan Amerika Serikat (AS) karena tuduhan melakukan pembunuhan terhadap para separatis Tamil, pengkritik dan para jurnalis pada masa perang.

Kedua bersaudara itu menyangkal semua tuduhan itu sebagai konspirasi Barat untuk ikut campur di negara dengan 22 juta penduduk itu. Saat ini Sri Lanka mengalami ketegangan antara mayoritas Budha Sinhalese dan minoritas etnik Tamil. Sinhalese juga menargetkan minoritas Muslim di sana.

"Kita akan melihat pemerintahan keluarga lagi, dan semua dampak yang muncul di masa lalu. Mereka akan menekan semua penentang," papar Menteri Kesehatan Sri Lanka Rajitha Senarathne yang menolak kehadiran kembali Rajapaksa dalam politik negara itu.

Chamal Rajapaksa akan dipilih sebagai ketua parlemen. Total, ada tujuh anggota keluarga Rajapaksa yang masuk politik dan beberapa orang lainnya di parlemen.