Korut: Jendela Peluang Normalisasi Hubungan dengan AS Mengecil
A
A
A
PYONGYANG - Diplomat Korea Utara (Korut) Jo Chol-su menyatakan jendela peluang untuk normalisasi hubungan dengan Amerika Serikat (AS) semakin mengecil. Pyongyang berharap beberapa langkah ke arah ini dari Washington hingga akhir tahun.
"Kami telah memberi AS waktu sangat banyak dan kami menunggu jawaban hingga akhir tahun ini, beberapa hasil baik. Tapi saya harus katakan bahwa jendela peluang tertutup setiap hari," ungkap Jo yang juga kepala Departemen Amerika Utara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Korut.
Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korut Kim Jong-un sepakat pada Juni untuk membuka lagi perundingan denuklirisasi yang terhenti setelah kegagalan pertemuan di Vietnam pada Februari. Para pejabat AS dan Korut bertemu pertama kali sejak keputusan itu di Stockholm bulan lalu.
Sebelumnya, Korut mengecam Washington atas rencana melakukan latihan militer bersama dengan Korea Selatan (Korsel) bulan depan. AS dan Korsel membatalkan latihan udara gabungan Vigilant Ace dengan beberapa latihan gabungan lainnya tahun lalu di tengah mencairnya diplomatik cepat dengan Korut.
Tetapi juru bicara Pentagon David Eastburn mengatakan AS tidak memiliki rencana untuk melewatkan latihan gabungan mendatang tahun ini.
Seorang pejabat senior Korut mengatakan bahwa pengumuman itu setara deklarasi konfrontasi yang dapat membahayakan proses diplomatik.
"Kami telah menekankan pada beberapa kesempatan bahwa latihan militer bersama akan memaksa kami mempertimbangkan kembali langkah-langkah penting yang telah kami ambil," kata Kwon Jong-gun di Kemlu Korut.
"Kami telah memberi AS waktu sangat banyak dan kami menunggu jawaban hingga akhir tahun ini, beberapa hasil baik. Tapi saya harus katakan bahwa jendela peluang tertutup setiap hari," ungkap Jo yang juga kepala Departemen Amerika Utara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Korut.
Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korut Kim Jong-un sepakat pada Juni untuk membuka lagi perundingan denuklirisasi yang terhenti setelah kegagalan pertemuan di Vietnam pada Februari. Para pejabat AS dan Korut bertemu pertama kali sejak keputusan itu di Stockholm bulan lalu.
Sebelumnya, Korut mengecam Washington atas rencana melakukan latihan militer bersama dengan Korea Selatan (Korsel) bulan depan. AS dan Korsel membatalkan latihan udara gabungan Vigilant Ace dengan beberapa latihan gabungan lainnya tahun lalu di tengah mencairnya diplomatik cepat dengan Korut.
Tetapi juru bicara Pentagon David Eastburn mengatakan AS tidak memiliki rencana untuk melewatkan latihan gabungan mendatang tahun ini.
Seorang pejabat senior Korut mengatakan bahwa pengumuman itu setara deklarasi konfrontasi yang dapat membahayakan proses diplomatik.
"Kami telah menekankan pada beberapa kesempatan bahwa latihan militer bersama akan memaksa kami mempertimbangkan kembali langkah-langkah penting yang telah kami ambil," kata Kwon Jong-gun di Kemlu Korut.
(sfn)