Setengah Warga Inggris Percaya Britania Raya 'Punah' dalam Satu Dekade

Jum'at, 08 November 2019 - 18:35 WIB
Setengah Warga Inggris...
Setengah Warga Inggris Percaya Britania Raya 'Punah' dalam Satu Dekade
A A A
LONDON - Britania Raya kemungkinan tidak ada dalam bentuknya saat ini dalam waktu satu dekade. Demikian hasil jajak pendapat yang dilakukan Ipsos MORI yang menemukan hampir setengah dari warga Inggris mempercayai hal itu.

Hasil 52-48% suara untuk meninggalkan Uni Eropa dalam jajak pendapat pada 2016 lalu telah memicu ketegangan negara-negara Britania Raya: Inggris, Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara. Skotlandia dan Irlandia Utara memilih untuk tetap bergabung dengan Uni Eroap, sementara Inggris dan Wales memilih untuk angkat kaki.

Ketika Inggris bergerak menuju tenggat waktu Brexit terbaru pada 31 Januari, tuntutan untuk referendum kemerdekaan meningkat dari Skotlandia dan pemungutan suara di Irlandia Utara untuk bersatu dengan Republik Irlandia.

Sekedar informasi, pada tahun 2014 lalu, orang-orang Skotlandia yang menolak kemerdekaan sebesar 55 hingga 45 persen.

Jajak pendapat Ipsos Mori menunjukkan 50% responden berpikir Britania Raya tidak akan ada lagi dalam 10 tahun, naik dari 43% dari pada tahun 2014. Hanya 29% yang mengatakan Britania Raya akan masih tetap eksis dalam satu dekade, turun dari 45% pada 2014.

Dalam jangka waktu yang lebih pendek, nasib Britania Raya - melacak kembali sejarahnya ke Perjanjian Union (Treaty of Union) tahun 1707 - juga tidak pasti: 42% mengatakan Britania Raya akan ada dalam waktu lima tahun dan 44% mengatakan tidak.

"Publik Inggris sekarang jauh lebih terpecah dalam harapan mereka tentang masa depan Britania Raya daripada pada tahun 2014, ketika masa depan Britania Raya sedang dalam perdebatan sengit dengan Skotlandia hanya tiga bulan lagi dari referendum kemerdekaan," kata Direktur Pelaksana Ipsos MORI Skotlandia, Emily Gray.

“Dengan kemerdekaan, garis besar utama dalam debat pemilu Skotlandia, temuan ini akan memprihatinkan bagi mereka yang ingin Skotlandia tetap di Britania Raya, sementara mereka yang berkampanye untuk Skotlandia yang independen akan berharap bahwa ini adalah tren yang berkelanjutan,” imbuhnya dikutip dari Reuters, Jumat (8/11/2019).

Ipsos MORI mewawancarai sampel 1,001 orang dewasa berusia 18+ di seluruh Inggris pada 25-28 Oktober.
(ian)
Berita Terkait
Belajar Bahasa Inggris...
Belajar Bahasa Inggris Sambil Mancing di Kampung Inggris Sawangan
Kerajaan Inggris Resmi...
Kerajaan Inggris Resmi Deklarasikan Charles III sebagai Penguasa Inggris
PM Inggris Rishi Sunak...
PM Inggris Rishi Sunak Disebut Tidak Tersentuh
Otoritas Italia Perketat...
Otoritas Italia Perketat Prokes Fans Inggris Jelang Laga Ukraina vs Inggris
Kampung Inggris Kediri...
Kampung Inggris Kediri Sabet Dua Rekor MURI
Prabowo Bertemu PM Inggris...
Prabowo Bertemu PM Inggris Keir Starmer, Bahas Peningkatan Kerja Sama Indonesia-Inggris
Berita Terkini
3 Ulama Arab Saudi yang...
3 Ulama Arab Saudi yang Pernah Ditangkap karena Dianggap Terlalu Vokal Terhadap Pemerintah
24 menit yang lalu
Dari Mana Kekayaaan...
Dari Mana Kekayaaan Raja Salman Berasal?
50 menit yang lalu
China Upgrade Besar-besaran...
China Upgrade Besar-besaran Pangkalan di Laut China Selatan, Terlihat Pesawat Pengebom H-6K
1 jam yang lalu
Perang Dagang Sengit,...
Perang Dagang Sengit, Diplomat Beijing: Gaun Sekretaris Pers Gedung Putih Buatan China
2 jam yang lalu
AS Kembali Tangkap Mahasiswa...
AS Kembali Tangkap Mahasiswa Pro-Palestina, Namanya Mohsen Mahdawi
3 jam yang lalu
Kepala Pentagon: China...
Kepala Pentagon: China Dapat Tenggelamkan Seluruh Kapal Induk AS dalam 20 Menit
4 jam yang lalu
Infografis
Jusuf Muda Dalam, Menteri...
Jusuf Muda Dalam, Menteri yang Dihukum Mati karena Korupsi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved