Australia Tempatkan Lebih Banyak Imigran di Luar Kota Besar
A
A
A
MELBOURNE - Pemerintah Australia menyatakan semakin banyak jumlah pemegang visa untuk pekerja terampil yang mau pindah ke wilayah pinggiran untuk mengurangi tekanan di kota-kota besar.
Saat ini populasi di kota-kota besar tumbuh dua kali lipat lebih cepat dari tempat lain. "Pemerintah ingin meningkatkan jumlah peserta dalam program migrasi regional menjadi 25.000 dari 23.000 imigran," ungkap pernyataan kantor Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison, dilansir Reuters.
Itu tidak berarti Australia akan menampung lebih banyak imigran. Pemerintahan konservatif Morrison telah memangkas jumlah imigran yang masuk per tahun menjadi 160.000 orang pada 1 Juli, dibandingkan 190.000 orang sebelumnya.
25.000 visa untuk mereka yang ingin tinggal di kota-kota dan kawasan lebih kecil merupakan bagian dari kebijakan migrasi tahunan itu.
Hampir sepertiga populasi penduduk Australia lahir di luar negeri, menurut data Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).
"Australia merupakan negara yang paling cepat mengalami uranisasi dengan tingkat pertumbuhan populasi tertinggi di OECD. Saat ini Australia memiliki dua per tiga populasi tinggal di ibu kota negara bagian dan wilayah," ungkap data sensus pemerintah Australia pada 2016.
Antara 2017 dan 2018, jumlah orang yang tinggal di kota-kota besar meningkat dua kali lipat dari jumlah orang yang tinggal di luar kota besar. Pertumbuhan populasi di ibu kota mencakup 79% dari total pertumbuhan populasi Australia.
"Kami menggunakan program migrasi kami untuk mendukung kawasan kita tumbuh untuk mengatasi tekanan populasi di kota-kota besar dan mendukung wilayah sehingga memperkuat ekonomi Australia," papar Morrison.
Saat ini populasi di kota-kota besar tumbuh dua kali lipat lebih cepat dari tempat lain. "Pemerintah ingin meningkatkan jumlah peserta dalam program migrasi regional menjadi 25.000 dari 23.000 imigran," ungkap pernyataan kantor Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison, dilansir Reuters.
Itu tidak berarti Australia akan menampung lebih banyak imigran. Pemerintahan konservatif Morrison telah memangkas jumlah imigran yang masuk per tahun menjadi 160.000 orang pada 1 Juli, dibandingkan 190.000 orang sebelumnya.
25.000 visa untuk mereka yang ingin tinggal di kota-kota dan kawasan lebih kecil merupakan bagian dari kebijakan migrasi tahunan itu.
Hampir sepertiga populasi penduduk Australia lahir di luar negeri, menurut data Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).
"Australia merupakan negara yang paling cepat mengalami uranisasi dengan tingkat pertumbuhan populasi tertinggi di OECD. Saat ini Australia memiliki dua per tiga populasi tinggal di ibu kota negara bagian dan wilayah," ungkap data sensus pemerintah Australia pada 2016.
Antara 2017 dan 2018, jumlah orang yang tinggal di kota-kota besar meningkat dua kali lipat dari jumlah orang yang tinggal di luar kota besar. Pertumbuhan populasi di ibu kota mencakup 79% dari total pertumbuhan populasi Australia.
"Kami menggunakan program migrasi kami untuk mendukung kawasan kita tumbuh untuk mengatasi tekanan populasi di kota-kota besar dan mendukung wilayah sehingga memperkuat ekonomi Australia," papar Morrison.
(sfn)