Eks Pemimpin Catalan Menyerahkan Diri ke Otoritas Belgia

Sabtu, 19 Oktober 2019 - 06:44 WIB
Eks Pemimpin Catalan...
Eks Pemimpin Catalan Menyerahkan Diri ke Otoritas Belgia
A A A
BRUSSELS - Mantan pemimpin Catalan Carles Puigdemont telah menyerahkan dirinya kepada otoritas Belgia. Puigdemont menyerahkan diri setelah Spanyol mengeluarkan surat perintah penangkapan baru untuknya.

Mantan presiden Catalonia itu telah tinggal di pengasingan di Belgia untuk menghindari tuduhan penghasutan terhadap wilayah Spanyol serta penyalahgunaan dana publik.

Tuduhan itu diajukan kepadanya oleh jaksa karena perannya dalam deklarasi kemerdekaan unilateral yang gagal pada tahun 2017. Setelah itu, ia melarikan diri dari Negara Matador tersebut.

"Puigdemont berada di kantor pengacaranya, secara sukarela muncul di hadapan otoritas Belgia," bunyi pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya seperti dikutip dari Independent, Sabtu (19/10/2019).

Sebuah pernyataan mengatakan dia menolak surat perintah penangkapan dirinya, dan segala upaya untuk membawanya kembali ke Spanyol untuk diadili.

Puigdemont dibebaskan dengan jaminan setelah penampilannya di hadapan pihak berwenang di Palace of Justice di Brussels, pengadilan hukum utama Ibu Kota Belgia.

Itu terjadi beberapa hari setelah pengadilan Spanyol menghukum sembilan mantan rekannya dengan hukuman penjara atas peran mereka dalam deklarasi kemerdekaan Catalonia.

Catalonia, dan ibukotanya Barcelona, ​​saat ini lumpuh akibat pemogokan dan aksi protes yang telah berlangsung selama lima hari setelah vonis terhadap para politisi.

Lebih dari 200 orang telah ditangkap dan puluhan lainnya terluka dalam bentrokan. Demonstrasi sebagian besar berlangsung damai dan tenang kemarin tetapi konfrontasi terjadi dengan pengunjuk rasa pecah di sore hari, di luar markas polisi di Barcelona pusat.

Banyak toko dan pabrik di kawasan itu yang tidak buka untuk bisnis dan layanan kereta api dibatasi secara serius, sementara setidaknya dua operator kapal pesiar besar mengalihkan kapal mereka ke pelabuhan lain.

Perdana Menteri Pedro Sanchez mengatakan pihak berwenang akan menuntut para radikal yang melakukan kerusuhan minggu ini, sambil memastikan bahwa aksi protes damai dapat berlanjut tanpa insiden.

"Aturannya jelas," Sanchez mengatakan pada konferensi pers di Brussels, di mana ia menghadiri KTT Uni Eropa bersama para pemimpin lainnya.

"Mereka yang melanggar hukum harus menjawab perbuatan mereka cepat atau lambat," tegasnya.

Sanchez menghadapi pemilihan umum pada 10 November tahun ini, yang ia sebut setelah kebuntuan politik mencegahnya membentuk pemerintahan koalisi. Ini akan menjadi pemilihan umum keempat Spanyol dalam beberapa tahun, dan yang kedua pada 2019.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1073 seconds (0.1#10.140)