Erdogan Mengaku Tak Khawatirkan Sanksi AS
A
A
A
ANKARA - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan, Turki tidak khawatir tentang sanksi Amerika Serikat (AS) yang diberlakukan sehubungan dengan operasi di Suriah utara. Dia lalu menegaskan, Ankara akan terus melanjutkan operasi militer sampai tujuannya tercapai.
"Sampai operasi mencapai semua tujuan yang ditetapkan, itu akan berlanjut. Tujuan kami jelas, kami tidak khawatir tentang sanksi AS. Tujuan kami adalah untuk menghilangkan teroris dalam jarak 32 kilometer dari perbatasan. Kami memegang berbicara dengan AS dan Rusia untuk koordinasi lapangan," kata Erdogan.
Erdogan, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (16/10/2019), juga mengatakan bahwa dia memberi tahu Presiden AS, Donald Trump bahwa Turki tidak akan pernah mengumumkan gencatan senjata di Suriah utara.
"Saya berbicara dengan Trump kemarin, dia mengatakan bahwa Turki harus mengumumkan gencatan senjata, tetapi saya tidak akan melakukan ini sama sekali," ungkapnya.
"Saya mengatakan kepadanya, bahwa kita juga tidak akan duduk di meja perundingan dengan organisasi teroris. Saya mengatakan kepada Trump untuk mengirim delegasi, sehingga kami dapat membahas segalanya," sambungnya.
Dia menambahkan bahwa Turki tidak menentang pasukan pemerintah Suriah yang mengendalikan kota Manbij di timur laut Suriah, selama teroris dihancurkan di daerah tersebut.
"Pada akhirnya itu adalah tanah mereka (Suriah)," ujarnya dan menambahkan masuknya pasukan pemerintah Suriah bukanlah perkembangan yang sangat negatif, tetapi penting bahwa daerah itu dibersihkan dari organisasi teroris.
"Sampai operasi mencapai semua tujuan yang ditetapkan, itu akan berlanjut. Tujuan kami jelas, kami tidak khawatir tentang sanksi AS. Tujuan kami adalah untuk menghilangkan teroris dalam jarak 32 kilometer dari perbatasan. Kami memegang berbicara dengan AS dan Rusia untuk koordinasi lapangan," kata Erdogan.
Erdogan, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (16/10/2019), juga mengatakan bahwa dia memberi tahu Presiden AS, Donald Trump bahwa Turki tidak akan pernah mengumumkan gencatan senjata di Suriah utara.
"Saya berbicara dengan Trump kemarin, dia mengatakan bahwa Turki harus mengumumkan gencatan senjata, tetapi saya tidak akan melakukan ini sama sekali," ungkapnya.
"Saya mengatakan kepadanya, bahwa kita juga tidak akan duduk di meja perundingan dengan organisasi teroris. Saya mengatakan kepada Trump untuk mengirim delegasi, sehingga kami dapat membahas segalanya," sambungnya.
Dia menambahkan bahwa Turki tidak menentang pasukan pemerintah Suriah yang mengendalikan kota Manbij di timur laut Suriah, selama teroris dihancurkan di daerah tersebut.
"Pada akhirnya itu adalah tanah mereka (Suriah)," ujarnya dan menambahkan masuknya pasukan pemerintah Suriah bukanlah perkembangan yang sangat negatif, tetapi penting bahwa daerah itu dibersihkan dari organisasi teroris.
(esn)