Trump Minta Identitas Sang Whistleblower Diungkap
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bersikeras bahwa pejabat intelijen negara itu yang mengajukan keluhan atas panggilan teleponnya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy harus dibuka kedoknya.
Trump juga mengatakan bahwa sang whistleblower harus bersaksi di Kongres. Partai Demokrat di DPR AS sedang melakukan dengar pendapat sebagai bagian dari penyelidikan pemakzulan presiden, yang berpusat pada panggilan telepon dengan Zelenskiy.
"Kita harus memastikan identitas Whistleblower untuk menentukan MENGAPA hal ini dilakukan ke AS," tulis Trump dalam postingan di Twitter seperti dikutip dari Reuters, Selasa (15/10/2019).
Partai Demokrat secara resmi telah membuka penyelidikan terhadap Presiden Donald Trump dengan tuduhan meminta bantuan politik dari Ukraina. Semua bermula saat muncul laporan yang mengatakan pejabat intelijen AS telah mengeluh kepada pengawas pemerintah tentang interaksi Trump dengan seorang pemimping negara lain. Belakangan terungkap jika pemimpin negara lain yang dimaksud adalah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Trump diduga menekan Zelensky agar menindak putra mantan wakil presiden AS Joe Biden, Hunter Biden, atas dugaan korupsi dan pencucian uang dalam menjalankan bisnis gas di Ukraina. Joe Biden saat ini menjadi bakal calon presiden Partai Demokrat untuk pemilu AS tahun 2020.
Trump juga mengatakan bahwa sang whistleblower harus bersaksi di Kongres. Partai Demokrat di DPR AS sedang melakukan dengar pendapat sebagai bagian dari penyelidikan pemakzulan presiden, yang berpusat pada panggilan telepon dengan Zelenskiy.
"Kita harus memastikan identitas Whistleblower untuk menentukan MENGAPA hal ini dilakukan ke AS," tulis Trump dalam postingan di Twitter seperti dikutip dari Reuters, Selasa (15/10/2019).
Partai Demokrat secara resmi telah membuka penyelidikan terhadap Presiden Donald Trump dengan tuduhan meminta bantuan politik dari Ukraina. Semua bermula saat muncul laporan yang mengatakan pejabat intelijen AS telah mengeluh kepada pengawas pemerintah tentang interaksi Trump dengan seorang pemimping negara lain. Belakangan terungkap jika pemimpin negara lain yang dimaksud adalah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Trump diduga menekan Zelensky agar menindak putra mantan wakil presiden AS Joe Biden, Hunter Biden, atas dugaan korupsi dan pencucian uang dalam menjalankan bisnis gas di Ukraina. Joe Biden saat ini menjadi bakal calon presiden Partai Demokrat untuk pemilu AS tahun 2020.
(ian)