Horor, Dokter di Korsel Lakukan Aborsi pada Wanita yang Salah

Kamis, 26 September 2019 - 13:52 WIB
Horor, Dokter di Korsel...
Horor, Dokter di Korsel Lakukan Aborsi pada Wanita yang Salah
A A A
GANGSEO - Polisi di Gangseo, Korea Selatan (Korsel), telah menangkap seorang dokter dan perawat atas tuduhan melakukan aborsi terhadap wanita yang salah. Sang dokter melakukan aborsi tanpa memeriksa identitas pasien, dan si pasien tidak mengetahui prosedurnya.

Insiden fatal ini terjadi 7 Agustus lalu. Seorang pasien hamil dengan janin berusia 6 minggu pergi ke klinik di distrik Gangseo, Seoul.

Di klinik tersebut, perpaduan dalam grafik medis dan kegagalan untuk memeriksa identitas pasien menyebabkan aborsi yang salah.

Dokter dan perawat yang bertanggung jawab sedang diselidiki, dan kasus itu akan segera dilimpahkan ke kantor kejaksaan.

"Dokter dan perawat telah mengakui kesalahan mereka," kata seorang pejabat polisi yang tak disebutkan namanya, sebagaimana dikutip CNN. Mereka dituduh melakukan kelalaian yang mengakibatkan kerusakan tubuh pasien.

Menurut kantor berita Korea Selatan, Yonhap, pasien seharusnya menerima suntikan nutrisi di klinik. Namun, perawat justru menyuntiknya dengan anestesi tanpa mengonfirmasi identitasnya. Selanjutnya, dokter melakukan aborsi juga tanpa memeriksa identitas pasien.

Menurut polisi, pasien yang jadi korban tidak mengetahui prosedur medis yang dilakukan dokter dan perawat tersebut.

Mengutip laporan Fox News, Kamis (26/9/2019), polisi telah mengumumkan penyelidikan itu pada hari Senin.

Korea Selatan sejatinya telah melegalkan aborsi pada bulan April tahun ini, di mana Mahkamah Konstitusi setempat memutuskan bahwa para anggota parlemen harus merevisi undang-undang yang melarang aborsi paling lambat 31 Desember 2020.

Namun, di bawah undang-undang yang ada sekarang, praktik tersebut tetap ilegal dan secara teknis dapat dihukum hingga satu tahun penjara. Pengecualian aborsi diberikan dalam kasus di mana orang tua memiliki penyakit keturunan, kehamilan yang disebabkan oleh pemerkosaan atau inses, atau janin yang dikandung mengancam kehidupan sang ibu.

Menurut Kementerian Kesehatan Korsel, diperkirakan 50.000 aborsi dilakukan di negara itu pada tahun lalu. Namun, angka yang sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi, karena kriminalisasi terhadap praktik aborsi menyimpangkan pelaporannya.
(mas)
Berita Terkait
Bungkam Korea Selatan...
Bungkam Korea Selatan 2-0, Yordania Melenggang ke Final Piala Asia 2023
Nuansa Khas Korea Selatan...
Nuansa Khas Korea Selatan di Pusat Perbelanjaan
Atlet Olimpiade Korea...
Atlet Olimpiade Korea Selatan Ikuti Kamp Militer di Pohang
Menikmati Konser Virtual...
Menikmati Konser Virtual On The K:O dan Fan Signing, Seru!
10 Mahasiswa Indonesia...
10 Mahasiswa Indonesia Lolos Program Magang di Korea Selatan
Korea Selatan: 1.100...
Korea Selatan: 1.100 Tentara Korea Utara Dibantai Ukraina
Berita Terkini
Trump Peringatkan Ukraina...
Trump Peringatkan Ukraina Bisa Runtuh dalam 3 Tahun Tanpa Kesepakatan Damai
1 jam yang lalu
13 Negara Gabung Proyek...
13 Negara Gabung Proyek Stasiun Bulan Rusia dan China, Ada Indonesia?
7 jam yang lalu
Guru Australia dan Indonesia...
Guru Australia dan Indonesia Perkuat Hubungan
8 jam yang lalu
Iran Ancam Netanyahu:...
Iran Ancam Netanyahu: Setiap Aksi Permusuhan akan Dibalas dengan Respons Menghancurkan
9 jam yang lalu
Angkatan Udara Rusia...
Angkatan Udara Rusia Tembak Jatuh Jet Tempur Su-27 Ukraina
10 jam yang lalu
Pemukim Israel Bangun...
Pemukim Israel Bangun Jalan Baru saat Tentara Curi Uang di Rumah-rumah Warga Palestina
11 jam yang lalu
Infografis
10 Negara yang Memiliki...
10 Negara yang Memiliki Wilayah Paling Luas di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved