Cium dan Peluk Teman, Bocah Autis Dilabeli Predator Seks Oleh Sekolah

Kamis, 26 September 2019 - 04:33 WIB
Cium dan Peluk Teman, Bocah Autis Dilabeli Predator Seks Oleh Sekolah
Cium dan Peluk Teman, Bocah Autis Dilabeli Predator Seks Oleh Sekolah
A A A
WASHINGTON - Seorang bocah autis berusia 5 tahun dihukum oleh pihak sekolah karena dianggap melanggar batas. Ia dihukum karena memeluk dan mencium teman-teman sekelasnya.

Tindakan pihak sekolah ini menuai protes dari pihak keluarga karena bentuk hukuman tersebut akan membuat sang anak dicap sebagai predator seks. Pihak keluarga menuduh para guru sang bocah telah mengabaikan kondisi sang bocah.

Nathan, seorang siswa taman kanak-kanak di Chattanooga, Tennessee, dilaporkan ke negara bagian atas kegiatan seksualnya. Laporan itu dilakukan tiga minggu setelah gurunya di East Ridge Elementary School pertama kali memanggil orang tuanya, Summery Putnam, untuk mengeluhkan tindakan bocah itu memeluk satu teman sekelas dan mencium yang lain di pipi.

"Anda perlu berbicara dengan Nathan tentang batasan-batasan," kata Putnam, meniru perkataan sang guru seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (26/9/2019).

Putnam pun memohon pengertian dari sang guru dengan alasan kondisi anaknya yang menderita austisme.

"Jika Anda tidak memahami cara kerja autisme, Anda akan berpikir dia bertindak atau menjadi sulit. Tapi itu bukan situasinya," ujarnya.

Namun tampaknya permohonan itu tidak digubris. Kurang dari sebulan kemudian, tindakan dari anak laki-laki yang terlalu penuh kasih sayang itu telah membuatnya masuk ke dalam perhatian otoritas negara.

"Diungkapkan bahwa ia akan mencatat sepanjang sisa hidupnya bahwa ia adalah predator seks," tulis neneknya yang ketakutan, Debi Amick, dalam sebuah postingan di Facebook.

"Dia seharusnya tidak diperlakukan seperti ini. Anak itu bahkan tidak mengerti apa itu seks," ia menjelaskan kepada media lokal.

"Apa yang kamu lakukan ketika seorang anak 5 tahun dicap predator seksual dan dituduh melakukan pelecehan seksual oleh sistem sekolah?" imbuhnya.

Sementara kepala sekolah bersikeras bahwa staf sekolah telah menegur bocah itu berulang kali, dan juru bicara Departemen Pendidikan Wilayah Hamilton mengklaim personil sekolah diharuskan melaporkan kekhawatiran mengenai anak-anak ke Departemen Layanan Anak.

Nathan kini telah dipindahkan ke kelas pendidikan khusus dengan guru yang berbeda, tetapi tindakan indisplinernya telah ditulis. Catatan itu akan tetap ada selama ia mengikuti seluruh jenjang sekolah menengah mereka, bahkan jika ia tidak dimasukkan dalam daftar hitam sebagai predator seks.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2088 seconds (0.1#10.140)
pixels