Iran Kecam Prancis, Jerman, dan Inggris Soal Serangan Minyak Saudi
A
A
A
TEHERAN - Iran melemparkan kecaman keras atas pernyataan yang dilontarkan oleh Prancis, Jerman, dan Inggris soal serangan kilang minyak Arab Saudi. Tiga negara Eropa itu dalam pernyataan bersama menuding Iran berada di balik serangan tersebut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Abbas Mousavi mengatakan, pernyataan Prancis, Jerman dan Inggris menunjukan bahwa ketiganya tidak memiliki kemampauan dan keinginan untuk menghadapi tekanan Amerika Serikat (AS).
"Pernyataan itu menunjukkan bahwa partai-partai Eropa tidak memiliki kekuatan atau kemauan untuk melawan penindasan AS," kata Mousavi dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Selasa (24/9).
Sebelumnya, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Angela Merkel, dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson kompak menuding Iran berada di balik serangan 14 September terhadap kilang minyak Saudi Aramco.
"Kami mengutuk dengan sangat tegas serangan yang menargetkan situs minyak di wilayah Saudi, pada 14 September 2019 di Abqaiq dan Khurais, dan menegaskan kembali solidaritas penuh kami dengan Kerajaan Arab Saudi dan rakyatnya," bunyi pernyataan ketiganya.
"Jelas bagi kami bahwa Iran bertanggung jawab atas serangan ini. Tidak ada penjelasan masuk akal lainnya. Kami mendukung penyelidikan yang sedang berlangsung untuk rincian lengkap," sambungnya.
Ketiga pemimpin Eropa itu juga mendesak Iran menjalankan hasil negosiasi terkait program nuklirnya. "Sudah tiba saatnya bagi Iran untuk menerima kerangka kerja negosiasi jangka panjang untuk program nuklirnya, serta masalah keamanan regional, yang termasuk program misilnya," imbuhnya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Abbas Mousavi mengatakan, pernyataan Prancis, Jerman dan Inggris menunjukan bahwa ketiganya tidak memiliki kemampauan dan keinginan untuk menghadapi tekanan Amerika Serikat (AS).
"Pernyataan itu menunjukkan bahwa partai-partai Eropa tidak memiliki kekuatan atau kemauan untuk melawan penindasan AS," kata Mousavi dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Selasa (24/9).
Sebelumnya, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Angela Merkel, dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson kompak menuding Iran berada di balik serangan 14 September terhadap kilang minyak Saudi Aramco.
"Kami mengutuk dengan sangat tegas serangan yang menargetkan situs minyak di wilayah Saudi, pada 14 September 2019 di Abqaiq dan Khurais, dan menegaskan kembali solidaritas penuh kami dengan Kerajaan Arab Saudi dan rakyatnya," bunyi pernyataan ketiganya.
"Jelas bagi kami bahwa Iran bertanggung jawab atas serangan ini. Tidak ada penjelasan masuk akal lainnya. Kami mendukung penyelidikan yang sedang berlangsung untuk rincian lengkap," sambungnya.
Ketiga pemimpin Eropa itu juga mendesak Iran menjalankan hasil negosiasi terkait program nuklirnya. "Sudah tiba saatnya bagi Iran untuk menerima kerangka kerja negosiasi jangka panjang untuk program nuklirnya, serta masalah keamanan regional, yang termasuk program misilnya," imbuhnya.
(esn)