Tumbuh 10 Cm, 'Tanduk Setan' di Kepala Pria India Dioperasi
A
A
A
NEW DELHI - Seorang pria India merasa tidak nyaman dengan benjolan yang tumbuh empat inci atau lebih dari 10 cm di kepalanya. Benjolan yang disebut orang-orang sebagai "tanduk setan" itu akhirnya diangkat dokter bedah melalui operasi.
Shyam Lal Yadav, 74, mengatakan tanduk mirip unicorn muncul di kepalanya lima tahun yang lalu. Selama beberapa tahun ia mencoba menghilangkannya dengan bantuan tukang cukur.
Namun, pria yang berprofesi sebagai petani itu sudah tidak tahan merasakan sakit dan akhirnya mencari bantuan ahli bedah.
Benjolan yang tumbuh di kepala Yadav itu dianggap sebagai tanduk sebaceous. Tanduk itu terbentuk dari keratin yang pada umumnya ditemukan di kuku kaki dan rambut manusia.
Ahli bedah saraf di Rumah Sakit Bhagyoday Tirth di kota Sagar, India, berhasil mengangkat benjolan tersebut dan Yadav kini mulai pulih.
"Sekitar lima tahun yang lalu pasien telah melukai kepalanya dan kemudian benjolan mulai tumbuh," kata dokter bedah rumah sakit setempat, Vishal Gajbhiye.
"Awalnya, dia mengabaikannya karena tidak menyebabkan ketidaknyamanan. Juga, dia memotong pertumbuhan dengan bantuan tukang cukur lokal," ujarnya.
"Tetapi, ketika benjolan itu mengeras dan mulai tumbuh lebih jauh, ia mendatangi rumah sakit di Sagar," imbuh dokter tersebut, seperti dikutip dari Mirror, Rabu (18/9/2019).
"Dalam istilah medis, jenis pertumbuhan langka ini disebut tanduk sebaceous," paparnya. "Karena tanduk terdiri dari keratin, bahan yang sama ditemukan di kuku, tanduk biasanya dapat dihilangkan dengan pisau cukur steril," sambung dia.
"Namun, kondisi yang mendasarinya masih perlu diobati. Tanduk sebaceous didominasi lesi jinak, tetapi kemungkinan potensi ganas harus selalu diingat."
"Perawatan bervariasi, tetapi mereka bisa termasuk operasi, terapi radiasi, dan kemoterapi. Segera setelah pengangkatannya, kulit dicangkokkan pada luka yang sekarang sudah sembuh total," kata Gajbhiye.
Yadav, asal desa Rahli di Madhya Pradesh, India, mengatakan benjolan itu telah bertambah besar sejak 2014.
Penyebab munculnya tanduk masih belum diketahui, tetapi diyakini bahwa paparan radiasi atau sinar matahari dapat memicu kondisi tersebut.
Shyam Lal Yadav, 74, mengatakan tanduk mirip unicorn muncul di kepalanya lima tahun yang lalu. Selama beberapa tahun ia mencoba menghilangkannya dengan bantuan tukang cukur.
Namun, pria yang berprofesi sebagai petani itu sudah tidak tahan merasakan sakit dan akhirnya mencari bantuan ahli bedah.
Benjolan yang tumbuh di kepala Yadav itu dianggap sebagai tanduk sebaceous. Tanduk itu terbentuk dari keratin yang pada umumnya ditemukan di kuku kaki dan rambut manusia.
Ahli bedah saraf di Rumah Sakit Bhagyoday Tirth di kota Sagar, India, berhasil mengangkat benjolan tersebut dan Yadav kini mulai pulih.
"Sekitar lima tahun yang lalu pasien telah melukai kepalanya dan kemudian benjolan mulai tumbuh," kata dokter bedah rumah sakit setempat, Vishal Gajbhiye.
"Awalnya, dia mengabaikannya karena tidak menyebabkan ketidaknyamanan. Juga, dia memotong pertumbuhan dengan bantuan tukang cukur lokal," ujarnya.
"Tetapi, ketika benjolan itu mengeras dan mulai tumbuh lebih jauh, ia mendatangi rumah sakit di Sagar," imbuh dokter tersebut, seperti dikutip dari Mirror, Rabu (18/9/2019).
"Dalam istilah medis, jenis pertumbuhan langka ini disebut tanduk sebaceous," paparnya. "Karena tanduk terdiri dari keratin, bahan yang sama ditemukan di kuku, tanduk biasanya dapat dihilangkan dengan pisau cukur steril," sambung dia.
"Namun, kondisi yang mendasarinya masih perlu diobati. Tanduk sebaceous didominasi lesi jinak, tetapi kemungkinan potensi ganas harus selalu diingat."
"Perawatan bervariasi, tetapi mereka bisa termasuk operasi, terapi radiasi, dan kemoterapi. Segera setelah pengangkatannya, kulit dicangkokkan pada luka yang sekarang sudah sembuh total," kata Gajbhiye.
Yadav, asal desa Rahli di Madhya Pradesh, India, mengatakan benjolan itu telah bertambah besar sejak 2014.
Penyebab munculnya tanduk masih belum diketahui, tetapi diyakini bahwa paparan radiasi atau sinar matahari dapat memicu kondisi tersebut.
(mas)