Setelah Bahama, Badai Dorian Terjang Pantai Atlantik Kanada
A
A
A
NOVA SCOTIA- - Badai Dorian menerjang Pantai Atlantik Kanada hingga merobohkan pohon, memutus aliran listrik, dan merusak infrastruktur di Provinsi Nova Scotia. “Pemerintah Kanada menge rahkan militer untuk membantu pemulihan setelah badai,” kata Menteri Keselamatan Publik Kanada Ralph Goodale di akun Twitternya.
Otoritas lokal meminta semua orang yang tinggal di pesisir pantai segera mengungsi sebagai langkah pencegahan menjelang badai. Dorian melintasi Halifax dengan kecepatan angin 150 km per jam atau setara dengan badai Kategori 2 berdasarkan skala Saffir-Simpson.
“Keselamatan warga Kanada adalah prioritas nomor satu kami dan kami siap membantu Atlantik Kanada menghadapi badai ini,” ujar Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau. Lebih dari 330.000 orang di Nova Scotia mengalami listrik padam setelah jaringan listrik rusak diterjang badai.
Meski demikian, belum ada laporan korban terluka akibat badai. “Kami bersembunyi di ruang bawah tanah dan kami bisa melihat semua pohon bergoyang tertiup angin. Ada sedikit kekhawatiran dengan kondisi mobil saya yang diparkir di luar rumah,” ujar Danielle Horne, 32, yang tinggal di lantai delapan gedung apartemen di Halifax.
Saat badai menerjang, satu crane besar roboh dari puncak gedung yang sedang dibangun. Dorian sempat mencapai kategori 5 dengan kecepatan angin 320 km per jam sejak pertama kali menerjang Bahama hingga menewaskan 43 orang. Jumlah korban diperkirakan terus bertambah seiring proses pencarian yang masih berlangsung.
Dari Bahama, Badai Dorian bergerak ke Florida, Kepulauan Outer Banks di California, dan menuju Pantai Kanada. Setelah melintasi Nova Scotia, Dorian bergerak ke Pulau Prince Edward dan mencapai Newfound land menurut Pusat Badai Kanada.
Sementara, badai Lingling menerjang Korea Selatan (Korsel) dan Korea Utara (Korut) hingga menewaskan delapan orang di dua negara tersebut. Lima orang tewas di Korut dan tiga orang tewas di Korsel. Salah satu badai paling kuat yang menerjang Korea itu merusak lahan pertanian di Korut yang telah mengalami krisis pangan.
“Tanaman pertanian rusak seluas 46.200 hektare, baik tenggelam akibat banjir atau roboh tertiup angin,” kata laporan kantor berita KCNA dilansir Reuters. “Pekerjaan untuk pemulihan telah mulai dilakukan di wilayah terdampak,” kata KCNA. Korut menggelar rapat darurat pada Jumat (6/9) dengan dipimpin langsung oleh Pemimpin Kim Jong-un. “Kim mengkritik para pejabat senior yang tidak mengetahui seriusnya dampak badai itu,” kata KCNA.
Kim segera menyerukan langkah darurat sepenuhnya untuk mengatasi dampak basai itu. KCNA melaporkan, para pejabat pemerintah dan pasukan bersenjata bersiap dikerahkan ke lokasi bencana menggunakan berbagai cara. “Mereka membawa berbagai jenis alat komunikasi, bahan bantuan, peralatan konstruksi, dan kendaraan pengangkut,” ungkap laporan KCNA.
Negosiasi untuk menghentikan program nuklir dan rudal Korut terhenti meski telah digelar pertemuan ketiga antara Kim dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Juni lalu. Di Korsel, badai menewaskan tiga orang dan melukai 27 orang lainnya.
Badai itu mengakibatkan padam listrik di 160.000 rumah dan mengakibatkan ratusan penerbangan dihentikan. Listrik telah kembali pulih di sebagian rumah yang diterjang badai setelah para petugas memperbaiki jaringan yang rusak.
“Badai Lingling menerjang Pulau Jeju dan kota-kota pesisir selatan dengan kecepatan angin 49 km per jam,” ungkap pernyataan Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan Korsel. Wanita berumur 75 tahun tewas di Boryeong, barat daya Seoul. “Total 124 penerbangan dibatalkan,” kata Kementerian Korsel itu. Badai itu bergerak dari Korsel menuju Korut dengan melintasi Pyongyang, menurut laman Badan Meteorologi Korsel.
Otoritas lokal meminta semua orang yang tinggal di pesisir pantai segera mengungsi sebagai langkah pencegahan menjelang badai. Dorian melintasi Halifax dengan kecepatan angin 150 km per jam atau setara dengan badai Kategori 2 berdasarkan skala Saffir-Simpson.
“Keselamatan warga Kanada adalah prioritas nomor satu kami dan kami siap membantu Atlantik Kanada menghadapi badai ini,” ujar Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau. Lebih dari 330.000 orang di Nova Scotia mengalami listrik padam setelah jaringan listrik rusak diterjang badai.
Meski demikian, belum ada laporan korban terluka akibat badai. “Kami bersembunyi di ruang bawah tanah dan kami bisa melihat semua pohon bergoyang tertiup angin. Ada sedikit kekhawatiran dengan kondisi mobil saya yang diparkir di luar rumah,” ujar Danielle Horne, 32, yang tinggal di lantai delapan gedung apartemen di Halifax.
Saat badai menerjang, satu crane besar roboh dari puncak gedung yang sedang dibangun. Dorian sempat mencapai kategori 5 dengan kecepatan angin 320 km per jam sejak pertama kali menerjang Bahama hingga menewaskan 43 orang. Jumlah korban diperkirakan terus bertambah seiring proses pencarian yang masih berlangsung.
Dari Bahama, Badai Dorian bergerak ke Florida, Kepulauan Outer Banks di California, dan menuju Pantai Kanada. Setelah melintasi Nova Scotia, Dorian bergerak ke Pulau Prince Edward dan mencapai Newfound land menurut Pusat Badai Kanada.
Sementara, badai Lingling menerjang Korea Selatan (Korsel) dan Korea Utara (Korut) hingga menewaskan delapan orang di dua negara tersebut. Lima orang tewas di Korut dan tiga orang tewas di Korsel. Salah satu badai paling kuat yang menerjang Korea itu merusak lahan pertanian di Korut yang telah mengalami krisis pangan.
“Tanaman pertanian rusak seluas 46.200 hektare, baik tenggelam akibat banjir atau roboh tertiup angin,” kata laporan kantor berita KCNA dilansir Reuters. “Pekerjaan untuk pemulihan telah mulai dilakukan di wilayah terdampak,” kata KCNA. Korut menggelar rapat darurat pada Jumat (6/9) dengan dipimpin langsung oleh Pemimpin Kim Jong-un. “Kim mengkritik para pejabat senior yang tidak mengetahui seriusnya dampak badai itu,” kata KCNA.
Kim segera menyerukan langkah darurat sepenuhnya untuk mengatasi dampak basai itu. KCNA melaporkan, para pejabat pemerintah dan pasukan bersenjata bersiap dikerahkan ke lokasi bencana menggunakan berbagai cara. “Mereka membawa berbagai jenis alat komunikasi, bahan bantuan, peralatan konstruksi, dan kendaraan pengangkut,” ungkap laporan KCNA.
Negosiasi untuk menghentikan program nuklir dan rudal Korut terhenti meski telah digelar pertemuan ketiga antara Kim dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Juni lalu. Di Korsel, badai menewaskan tiga orang dan melukai 27 orang lainnya.
Badai itu mengakibatkan padam listrik di 160.000 rumah dan mengakibatkan ratusan penerbangan dihentikan. Listrik telah kembali pulih di sebagian rumah yang diterjang badai setelah para petugas memperbaiki jaringan yang rusak.
“Badai Lingling menerjang Pulau Jeju dan kota-kota pesisir selatan dengan kecepatan angin 49 km per jam,” ungkap pernyataan Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan Korsel. Wanita berumur 75 tahun tewas di Boryeong, barat daya Seoul. “Total 124 penerbangan dibatalkan,” kata Kementerian Korsel itu. Badai itu bergerak dari Korsel menuju Korut dengan melintasi Pyongyang, menurut laman Badan Meteorologi Korsel.
(don)